Profesor dan Doktor ”Bertarung” Sengit
Penunjukkan Rektor Unma Sepenuhnya di Tangan Yayasan MAJALENGKA-Proses penentuan siapa yang akan ditunjuk Yayasan YPPM untuk menjadi Rektor Universitas Majalengka (Unma) definitif pengganti rektor sebelumnya yang mengundurkan diri kian memanas. Kabarnya di internal senat maupun YPPM ada dua poros kubu berbeda pandangan terkait siapa yang akan ditunjuk. Poros pertama, adalah yang menginginkan agar terjadi penyegaran di tubuh rektorat Unma, dengan menginginkan sosok figur baru untuk memimpin Unma. Poros lainnya, adalah yang menginginkan agar solusi kepemimpinan Unma kembali diserahkan kepada orang figur lama yang sudah berpengalaman. Sejumlah akademisi Unma yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan jika poros pertama menginginkan agar posisi rektor definitif nantinya hanya tinggal mengukuhkan pejabat rektor yang sementara ini dipangku oleh Dr H Moh Rahmat MH, yang menggantikan sementara kursi rektor setelah sebelumnya Dr H Wahyudin Nawawi MM mundur dari jabatannya. “Pak Rahmat yang saat ini ditunjuk jadi Pejabat Rektor adalah orang baru di internal rektorat. Banyak yang berharap kepadanya untuk membawa penyegaran dan perubahan di tubuh rektorat. Oleh sebab itu, banyak yang berharap agar posisi pejabat rektor, bisa langsung dikukuhkan oleh Yayasan menjadi Rektor definitif,” sebutnya. Poros yang kedua, jelas dia, menginginkan agar solusi menyelamatkan keberlangsungan civitas akademika dipercayakan kembali kepada figur yang berpengalaman. Dalam hal ini, ada sebagian kalangan lainnya yang ingin agar mantan Rektor Unma Prof Dr H A Yunus bisa didaulat lagi menjadi rektor definitif di sisa waktu hingga jabatan rektor periode sekarang habis di tahun 2018. Poros kedua ini menginginkan agar Yunus kembali ditunjuk menjadi rektor, karena beranggapan jasa dan pengalamannya selama menjabat Rektor Unma dua periode, telah menghasilkan berbagai kemajuan pesat di lingkungan civitas akademika Unma. Di mana sebelumnya Unma hanya merupakan perguruan tinggi yang kurang dilirik, menjadi bisa cukup maju dan bersaing dengan perguruan tinggi swasta lainnya di wilayah III Cirebon dan Priangan Timur. Menurut dia, dua poros perbedaan pandangan ini muncul jauh-jauh hari sebelum Wahyudin resmi dikabulkan permohonan pengunduran dirinya sebagai rektor oleh YPPM. Karena dengan mundurnya Wahyudin, semangat dari poros akademisi yang menginginkan agar terjadi perubahan dan penyegaran sistem di kampus biru tersebut kembali menggeliat. “Poros yang kedua ini ingin agar Unma dipimpin orang yang berpengalaman, karena mereka beralasan posisi pimpinan perguruan tinggi, tidak sembarangan beban tugasnya dan mesti mempertahankan prestasi atau bahkan wajib lebih maju kondisinya dari yang sudah ada. Jadi, karena tidak ada figur lain yang dianggap kapabel, maka opsinya menyimpulkan bahwa Pak Yunus bisa saja didaulat lagi jadi rektor,” ujarnya. Sementara itu, informasi yang dihimpun, Kamis sore (16/10), jajaran senat Unma menggelar rapat senat dalam rangka pemberian pertimbangan calon rektor. Dalam pembahasan tersebut, muncul dua nama kandidat yang bakal diusulkan kepada yayasan, guna dipertimbangkan dan ditunjuk menjadi rektor definitif. Dua kandidat tersebut, adalah Dr H Moh Rahmat MH dan Prof Dr H A Yunus. Munculnya dua nama kandidat tersebut, sesuai mengakomodir keinginan masing-masing poros kepentingan di lingkungan civitas akademika Unma, yang berbeda pendapat soal sosok yang pantas ditunjuk yayasan untuk jadi rektor definitif pengganti Dr H Wahyudin Nawawi MM yang mundur. Menanggapi hal ini, Sekretaris Yayasan YPPM Unma Dr H Lalan Soeherlan S MSi membenarkan jika hasil rapat senat tersebut memunculkan dua nama kandidat yakni Dr Rahmat dan Prof Yunus sebagai nama yang akan diajukan senat kepada yayasan guna dipertimbangkan dan ditunjuk menjadi rektor definitif. Namun, mengenai sejauh mana peluang keduanya untuk ditunjuk yayasan menjadi rektor definitif, Lalan belum bisa berkomentar banyak, karena pelaksanaan rapat di tingkat Yayasan YPPM untuk memutuskan penunjukkan rektor definitif, baru akan dilakukan Sabtu besok (18/10). “Yang pasti, keputusan resminya ada di tingkat YPPM, nanti baru mau dibahas penunjukkannya hari Sabtu. Saya tidak berhak menyebutkan secara pribadi peluang para kandidat itu, karena penunjukan rektor definitif adalah keputusan Yayasan,” ujar Lalan. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: