Nasabah MMM Tuntut Uang Kembali
DEPOK- Puluhan nasabah investasi Manusia Menolong Manusia (MMM) datang ke Balai Desa Waru Jaya, Kecamatan Depok untuk meminta di fasilitasi oleh aparat desa setempat terkait dugaan penggelapan dana yang telah mereka setorkan, Sabtu (18/10). Puluhan warga yang mayoritas berasal dari Desa Waru Jaya datang dengan didampingi ormas Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Cirebon. Mereka diterima langsung oleh kuwu setempat, Lukman Zen. Indikasi adanya penggelapan dana nasabah tersebut sudah mulai kentara semenjak beberapa bulan yang lalu. Warga yang juga menjadi nasabah MMM itu mengaku dijanjikan keuntungan sebesar 30 persen dari dana yang ia setorkan. Namun, hal itu tak kunjung terealisasi, padahal banyak warga yang juga ikut bergabung menjadi nasabah dengan noiminal uang hingga jutaan rupiah mengalami nasib serupa. Tuniah (35) Desa Warujaya Kecamatan Depok mengatakan, dirinya sudah menyetorkan uang Rp1 juta. Kemudian dijanjikan keuntungan 30 persen setiap bulannya. Namun, sampai dengan sekarang janji tersebut tidak terbukti. Ia mengaku, pernah menanyakan hal itu kepada manager MMM area Cirebon yang merupakan warga Desa Warujaya. Manajer MMM beralasan, bunga sebesar 30 persen itu belum bisa dicairkan dengan alasan banyak nasabah yang macet. Selain menyetor Rp1 juta, Tuniah juga menyetorkan Rp2 juta untuk arisan sepeda motor. Setelah menyetor uang tersebut, ia dijanjikan dalam waktu delapan bulan akan mendapatkan satu buah sepeda motor. Lagi-lagi, hal itu tidak terbukti seperti yang dijanjikan. “Saya tergiur dengan janji yang ditawarkan mengenai bunga 30 persen per bulan dan arisan sepeda motor dengan hanya menyetor uang dua juta. Ternyata sampai sekarang janji itu tidak terwujud,” bebernya. Selain Tuniah, ada juga nasabah yang mengaku sudah menyetor uang hingga Rp40 juta rupiah yakni, Ibnu Malik (27) warga Kelurahan Sumber. Ibnu mengaku, uang Rp40 juta itu ditransfer ke rekening manajer MMM. Namun, dua bulan berjalan ia tidak mendapatkan apapun dari yang telah dijanjikan. “Sudah dua bulan lamanya, janji-janji itu tidak terbukti. Padahal saya sudah transfer sebesar Rp40 juta,” ungkapnya. Lelaki yang berprofesi sebagai sales marketing kendaraan ini mengaku pada awalnya dibujuk oleh Dedi yang merupakan manager MMM setempat untuk menginvestasikan dananya dengan imbalan yang besar. “Awalnya saya diiming-imingi untuk ikut bergabung, dijanjikan dengan keuntungan berlipat dan menggiurkan” tambahnya. Agustian MD, Ketua Laskar Merah Putih Kabupaten Cirebon yang mendampingi warga mengatakan banyak warga Desa Waru Jaya yang melapor kepadanya dan ikut berinvestasi dengan besaran bervariasi dari mulai satu juta, hingga tiga juta rupiah bahkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah. Kebanyakan dari warga yang tergiur dengan investasi tersebut adalah mereka yang merupakan para pedagang kecil yang tidak tahu apa- apa dan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan berlipat tersebut. Menurut Agus, untuk saat ini saja yang terdata di Desa Waru Jaya saja sudah sekitar 33 orang, dengan total dana yang telah terinvestasikan sekitar Rp200 juta. Jumlah itu masih terus bertambah seiring banyaknya warga yang mengaku ikut berinvestasi. Dikatakanya, pihaknya akan terus memperjuangkan keadilan warga yang sudah merasa dirugikan akan adanya investasi tersebut. Pasalnya, janji-janji yang diberikan kepada warga tidak jua kunjung terbukti. “Kami inginkan akan keadilan kepada warga, kami ingin uang para investor itu dikembalikan kepada para penyetor,” katanya. Mendapat aspirasi tersebut, Pemerintah Desa Waru Jaya berencana memanggil manajemen MMM Senin (20/10) mendatang. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: