Pengumuman Kabinet Batal
Persiapan Telan Ratusan Juta, Jokowi Justru Menghadap Mega JAKARTA - Belum genap 100 hari memerintah, Presiden Jokowi telah membuat kecewa rakyat Indonesia. Hingga kini, Presiden RI ketujuh itu belum juga mengumumkan kabinetnya. Padahal, yang bersangkutan telah berjanji, selang satu hari pelantikan pihaknya akan mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. Kemarin (22/10), agenda pengumuman kabinet Jokowi memang sempat simpang siur. Namun, menjelang Maghrib, indikasi-indikasi bahwa pengumuman kabinet akan dilakukan, menguat. Di antaranya, telah dipersiapkan lokasi pengumuman kabinet di Terminal 3, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bahkan, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) telah mensterilkan area yang akan dikunjungi Jokowi. Biro Pers Istana pun telah menyediakan kendaraan bagi rombongan wartawan untuk menuju ke lokasi tersebut. Namun, sayang lagi-lagi Jokowi melakukan aksi spontan dengan membatalkan pengumuman kabinetnya, kemarin. “Iya, dibatalkan,” ujar salah satu staf biro pers istana yang enggan disebutkan namanya, kemarin. Pembatalan pengumuman tersebut merugikan sejumlah pihak. Sebab, di Pelabuhan Tanjung Priok, persiapan yang dilakukan cukup matang. Disediakan dua panggung lengkap dengan tata lampu dan sound system yang memadai. Satu panggung terletak dekat dengan pinggir dermaga, sementara panggung satunya yang lebih besar berada di belakang panggung kecil tersebut. Tidak hanya itu, telah disiapkan pula ruang media yang luas dan nyaman di sebuah tenda berwarna putih. Ruang media tersebut dilengkapi akses wifi dan sejumlah komputer untuk awak media. Selain itu, konsumsi yang disediakan pun cukup banyak dan bervariasi. Ada nasi kotak Mbok Berek dan nasi kotak Dapur Solo, jajanan bahkan minuman dingin yang juga beragam di lemari pendingin khusus. Bahkan, panitia acara pun mengaku baru membeli seragam batik yang dikenakannya. “Padahal tadi baru beli,” ujar salah seorang panitia yang juga enggan disebut namanya itu. Di sisi lain, ratusan awak media pun telah berkumpul di lokasi tersebut, begitu mendengar info adanya pengumuman kabinet di sana. Mereka tiba di Tanjung Priok sekitar pukul 16.30 WIB. Mulai dari wartawan media cetak, online, radio maupun televisi telah siap menunggu kedatangan Jokowi yang direncanakan bakal tiba di lokasi pukul 19.00 WIB. Mata media semuanya terpusat di acara tersebut. Namun, saat waktu telah menunjukkan pukul 19.00 WIB, Jokowi tidak tampak. Hingga satu jam berselang dari jadwal acara, Presiden 53 tahun itu belum juga terlihat. Akhirnya, pada pukul 20.00 WIB, biro pers istana menginfokan awak media bahwa acara tersebut batal. Terkait pembatalan sepihak tersebut, sebenarnya sejak awal telah tercium sejumlah kejanggalan. Salah satunya, para awak media yang datang meliput ke sana, diharuskan memakai ID khusus yang bertuliskan Kunjungan Lapangan Pelabuhan Tanjung Priok. Kemudian, beredar agenda yang menyebutkan bahwa kedatangan Jokowi tidak hanya untuk mengumumkan pembentukan kabinet, tapi juga untuk melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut. Tidak heran persiapan yang dilakukan panitia cukup matang. Sayang, acara yang kabarnya menelan dana ratusan juta tersebut, dibatalkan. “Acaranya batal,” ujar salah satu panitia acara. Berdasarkan informasi yang didapat, Jokowi sengaja mengalihkan perhatian awak media agar terpusat di Tanjung Priok. Sebab, sesaat sebelum acara pengumuman kabinet, Presiden asal Solo itu memanggil calon menteri ke Istana. Menurut kabar yang beredar, yang dipanggil adalah M Reza Chalid, yang kerap disebut-sebut sebagai mafia migas. Sebenarnya Jokowi telah bersiap menuju Pelabuhan Tanjung Priok, bahkan gerbang depan Istana Merdeka sudah dibuka. Namun, tidak lama, gerbang tersebut kembali ditutup. Yang bersangkutan dikabarkan, memilih bertemu Ketua Umum PDIP Megawati di kediamannya di kawasan Jalan Teuku Umar. Dia didampingi salah satu orang dekatnya, Andi Widjajanto bersama Komandan Paspampres (Danpaspampres) Andika Perkasa. Pertemuan tersebut untuk membahas susunan kabinet. Menurut kabar, tim internal Jokowi masih belum sepakat dengan rancangan pembantu presiden itu. Siang harinya, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bertemu Jokowi di Istana Merdeka. Menurut JK, pertemuan tersebut sekadar pertemuan rutin sekaligus membahas sejumlah program pemerintah ke depan. “Biasa, masak presiden dan wapres tidak ketemu, musti ketemu tiap hari. Biasa sambil makan-makan,” katanya saat ditemui di Istana Wapres, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, JK juga sempat mengungkapkan bahwa pengumuman kabinet tidak akan dilakukan kemarin. Sebab, menurut dia, memilih orang-orang yang duduk di kabinet, bukan perkara mudah. “Sabar lah. Untuk tim bekerja lima tahun kan perlu hati-hati, perlu orang yang benar-benar bagus dan bebas dari masalah-masalah. Pokoknya dalam satu dua hari ini (pengumuman kabinet),” ujar JK. Pembatalan ini merupakan kedua kalinya. Yang pertama, Jokowi pernah mem-PHP wartawan pada tanggal 21 Oktober. Saat itu dia berjanji akan segera mengumumkan kabinet. Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah mencoret delapan nama dari daftar calon menteri dalam kabinetnya. Pencoretan nama-nama tersebut terkait dengan rekomendasi yang diberikan KPK dan PPATK. Artinya, kedelapan nama tersebut memiliki track record atau rekam jejak bermasalah, khususnya berkaitan dengan masalah hukum. “Ini saya sampaikan apa adanya ya. Karena kemarin kita menyampaikan itu (daftar calon menteri) kepada PPATK dan KPK. Dan ada delapan nama yang tidak diperbolehkan,” jelasnya dalam press conference di halaman belakang Istana Merdeka, kemarin. Namun, ketika ditanya siapa calon-calon yang mendapat rapor merah tersebut, Jokowi bungkam. Dia hanya menegaskan bahwa posisi kedepalan orang tersebut segera digantikan orang lain. “Saya tidak bisa sebutkan namanya. Nanti ya diganti, kalau nggak diganti nanti siapa yang ngisi (kursi menteri),” kata Jokowi. Meski begitu, Jokowi menuturkan bahwa nama-nama yang menggantikan kedelapan orang tersebut, ada yang berasal dari daftar calon menteri sebelumnya. Tapi, dia memastikan tidak ada calon menteri yang berasal dari tim transisi. “Tim transisi itu apa, tidak ada nama menteri berasal dari tim transisi. Tolong ditulis tidak ada. Sudah cukup. Tapi memang ada (nama) yang baru,” tegas Jokowi. Presiden RI ketujuh itu juga menegaskan media untuk tidak menebak-nebak kedelapan nama calon menteri yang dicoret. Dia bahkan meminta agar media tidak asal mempublikasikan nama-nama yang dihapus dari daftar calon menterinya. “Jangan ada media yang sekali-kali menulis nama itu (yang dicoret) dan hanya menebak-nebak. Saya ini memperingatkan, karena ada yang sudah menulis dan keliru. Ini soalnya menyangkut nama seseorang. Saya sampaikan ini ya,” urainya. Jokowi juga telah memanggil sejumlah tokoh ke Istana, kemarin. Di antaranya, politikus Nasdem Siti Nurbaya, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno, Mantan Wamenkeu II Bambang Brodjonegoro, dan pakar hukum tata Negara, Saldi Isra. Sehari sebelumnya, juga ada beberapa orang yang diminta datang oleh Jokowi. Di antaranya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, politikus PDIP Aria Bima, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, akademisi Komaruddin Hidayat, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, Mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, politikus Partai Hanura Yuddy Chrisnandi, dan Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung. (ken/aph/idr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: