Pengusaha Italia Habis Rp1,1 M
ROMA– Kegemaran Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi dalam mengadakan pesta mewah bersama wanita-wanita cantik untuk kepuasan pribadinya kembali terungkap. Koran ternama Inggris The Daily Mail kemarin (20/9) memberitakan bahwa seorang pengusaha Italia bernama Giampolo Tarantini mengaku telah mendatangkan tak kurang dari 30 perempuan cantik dari London, Inggris, untuk menghadiri pesta-pesta mewah Berlusconi tersebut. Informasi itu diperoleh dari bocoran setelah Tarantini diperiksa oleh polisi dalam kasus skandal seks pemilik klub sepak bola AC Milan tersebut. Bocoran tersebut berasal dari berkas setebal 7.500 halaman hasil dari penyadapan rekaman suara. Informasi itu menyebut bahwa Berlusconi disuplai cewek-cewek cantik dari ibu kota Inggris. Selama ini Tarantini bertindak sebagai penyedia cewek alias escort fixer bagi Berlusconi. Salah seorang di antaranya adalah cewek Venezuela, Carolina Marconi (33). Aktris televisi Venezuela tersebut dilaporkan sengaja datang ke pesta Berlusconi dari rumah atau tempat tinggalnya saat ini di London. Marconi, yang berayahkan diplomat Italia dan ibu asli Venezuela, tersebut beberapa kali pernah tampil dalam acara di stasiun televisi milik Berlusconi. Meski berasal dari Amerika Latin, dia pernah tinggal di Belanda sebelum menetap di London. Adanya koneksi Inggris atau British Connection dalam penyediaan perempuan cantik tersebut terungkap dalam arsip dokumen yang terdiri lebih dari 100 ribu rekaman suara percakapan antara Berlusconi dan Tarantini. Dalam salah satu dokumen itu, disebutkan bahwa Tarantini telah menghabiskan uang hampir GBP 80 ribu (Rp1,1 miliar) dalam sembilan bulan saat mendatangkan sejumlah cewek untuk 25 pesta pribadi Berlusconi. Uang itu termasuk untuk membeli tiket pesawat London-Paris-Roma pulang pergi. Dalam dokumen itu, tak dijelaskan apakah mereka yang didatangkan dari Inggris tersebut adalah cewek panggilan atau teman biasa yang diundang ke pesta Berlusconi. Pria yang tiga kali berkuasa di Italia tersebut mengadakan pesta di rumah dinas PM di Roma, serta di Milan dan Sardinia. Dalam salah satu transkrip rekaman, Tarantini terdengar berbicara kepada Berlusconi dan memastikan kehadiran Marconi. “Benar, saya sudah berbicara dengan Carolina Marconi. Dia bilang dengan senang hati akan datang (ke pesta Berlusconi),” ujar Tarantini. “Dia akan terbang dari London. Ada juga seorang teman saya lainnya dari London yang akan datang. Dia sangat cantik, usianya 21 tahun,” lanjut pengusaha yang mengaku mengatur pesta tersebut antara Juli 2008 hingga Mei 2009. Selain mengatur penerbangan, Tarantini membayar sopir mobil untuk menjemput para cewek itu dan menginapkan mereka di hotel bintang lima. Dia membayar mereka lebih dari GBP 4 ribu (Rp56 juta) per orang untuk sekali datang dan bermalam dengan Berlusconi. Selanjutnya, Berlusconi yang tercatat sebagai salah seorang pria terkaya di dunia (peringkat ke-118 versi majalah Forbes pada 2011 dengan total kekayaan bersih USD 7,8 miliar atau sekitar Rp68 triliun) itu akan memberikan uang tambahan dan perhiasan. Sebelumnya, sejumlah transkrip percakapan membeber bahwa perdana menteri 74 tahun tersebut berkoar bisa tidur dengan delapan perempuan dalam satu malam. Tarantini adalah salah satu di antara delapan tersangka yang sedang menghadapi proses hukum dengan dakwaan menyediakan cewek panggilan untuk Berlusconi. Dia juga dijerat dengan dakwaan lain berupa konspirasi kejahatan. Prostitusi bukanlah kejahatan di Italia. Namun, penyidik kepolisian di Italia melihat ada dugaan suap dengan cara ’’memuaskan syahwat’’ pejabat demi mendapatkan kontrak bisnis. Tarantini kini juga menghadapi kasus hukum lain berupa dugaan transaksi narkoba. Dalam pengakuannya kepada polisi, Tarantini menyatakan: ’’Menurut saya, perempuan dan kokain adalah cara terbaik bagi saya untuk masuk ke kelompok sosial (atas) ini.’’ Berlusconi selalu membantah membayar perempuan demi kepuasan seksual atau keperluan pribadi lain. Selama ini dia menyatakan bahwa dirinya telah menjadi korban fitnah untuk menjatuhkan popularitas politiknya. Skandal tersebut sepertinya menjadi pukulan telak bagi Berlusconi. Bahkan, kemarin kasus itu berdampak pula pada turunnya peringkat utang Italia di tengah penerapan kebijakan ketat penghematan anggaran yang bertujuan untuk memotong defisit. (dailymail/cak/dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: