Golkar Kecewa Komitmen Dilanggar

Golkar Kecewa Komitmen Dilanggar

KUNINGAN – Pasca paripurna penetapan komposisi alat kelengkapan dewan (AKD), para petinggi Partai Golkar angkat bicara. Saw Tresna Septiani SH merasa kecewa terhadap akrobat politik yang dilancarkan H Dede Ismail. Menurut dia, ungkapan Maman Wijaya soal pengkhianatan, bukan tanpa alasan. “Memang benar ini politik dan terjadi dinamika politik. Tapi kan ada etika politik. Saya kira Maman Wijaya bicara seperti itu, bukan tanpa alasan,” ungkap politisi wanita yang menjabat ketua fraksi Golkar tersebut. Dia mengatakan, semua sudah paham politik di pusat ada koalisi di mana Golkar pun masuk di dalamnya. Tak heran jika pihaknya meminta agar menghargai komitmen tersebut. Saw Tresna melanjutkan, dalam politik itu sudah barang tentu terdapat komitmen dan lobi politik. Sehingga jika Maman Wijaya melontarkan hal tersebut menurutnya sangat beralasan. Ia mengakui Golkar kecewa atas dinamika politik yang terjadi. Bahkan kekecewaan tersebut telah disampaikan langsung ke Dede Ismail. “Saya sudah nelepon ke Dede Ismail atas apa yang terjadi. Jawabannya dia juga mengamankan fatsoen partai. Katanya ada telpon dari provinsi. Saya kira ini jadi satu pertanyaan buat kami,” kata Saw Tresna. Dalam kasus tersebut, pihaknya merasa kecewa karena ada pengkhianatan. Tapi ia menegaskan, itu bukan berarti kubu-kubuan dan bukan memperebutkan jabatan. Dalam hal ini lebih kepada etika berpolitik untuk kepentingan rakyat. “Betul politik, tapi harus punya etika politik. Setelah melihat ini berarti menunjukkan siapa dia sebenarnya,” ungkap dia. Politisi Golkar lainnya, H Uci Suryana SE mengatakan, sakit hati itu manusiawi. Namun dia pun mengakui itulah dinamika politik yang terjadi. Sehingga ketika ditanya wartawan soal pengkhianatan, Uci menjawab itu hak mereka. “Ini politik, itu hak dia sebagai bagian dari politik. Di politik itu kan katanya 1+1 sama dengan 50, jadi sah-sah saja,” kata Uci. Saat ditanya pelanggaran komitmen pun, politisi asal Ciawigebang tersebut kembali mengucapkan dinamika politik. Yang jelas, sebagai wakil rakyat harus mengutamakan kinerja. “Kita legowo, yang penting kita kerja sama demi kepentingan rakyat. Mari kita perlihatkan kinerja bagus. Adapun mengenai penarikan kader Golkar dari AKD, nanti akan diputuskan dalam rapat fraksi,” tukasnya. (ded)                    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: