KIH Kalahkan KMP

KIH Kalahkan KMP

Kuasai AKD, PAN Tak Kebagian Jatah KUNINGAN – Kalkulasi politik parlemen daerah yang semula dikuasai kubu KMP (Koalisi Merah Putih) rupanya berbalik. Pada penyusunan komposisi alat kelengkapan dewan (AKD) kemarin (29/10), kubu KIH mendominasi pucuk pimpinan. Bahkan PDIP yang sebelumnya diprediksi tidak mendapatkan jatah ketua AKD, justru malah kebagian. Pertarungan antara dua kubu tersebut berlangsung menegangkan. Sejak pagi hingga sore, proses pembentukan AKD itu menghasilkan kekecewaan bagi kubu KMP. Karena komposisi yang sebelumnya 32 kursi untuk KMP, malah terambil 7 kursi yakni Fraksi Gerindra Persatuan. Sehingga dari 6 AKD yang ada, 5 di antaranya berhasil diduduki kubu KIH. Lima AKD yang dikuasasi KIH tersebut adalah komisi II, komisi III, komisi IV, badan kehormatan (BK) dan badan legislasi (banleg). Untuk Komisi II, jabatan ketua diduduki H Dede Ismail SIP MSi. Ketua Fraksi Gerindra Persatuan ini terpilih dengan paket wakil dari Fraksi Restorasi PDIP, Drs Eka Sugiarto dan sekretaris, Aripudin dari PKB. Kemudian untuk Komisi III, jabatan ketua diduduki oleh H Ujang Kosasih MSi dari PKB. Ia memenangkan pemilihan dengan paket wakil dari Gerindra, HM Hadis dan sekretaris dari PDIP, Apang Sujaman. Yang cukup mencengangkan terjadi di komisi IV. PDIP berhasil mendudukkan kadernya pada jabatan ketua komisi, yakni Tresnadi. Ia terpilih dengan paket wakil dari PPP, Drs H Momon Suherman dan sekretarisnya, Hj Neneng Herawati dari PKB. Penguasaan AKD oleh KIH pun terjadi di Banleg dan BK. Posisi ketua Banleg diduduki oleh Herawati SH dari Gerindra dengan wakilnya Dede Sembada dari PDIP. Begitu pula BK, posisi ketua ditempati Drs H Momon Suherman dari PPP dengan wakil H Yanto Badriyanto dari Golkar. Yang tersisa tinggal komisi I. Khusus komisi tersebut, kubu KMP yang menguasai. Jabatan ketua komisi diduduki Yayat Ahadiatna SH dari Demokrat, dengan wakil H Ending Suwandi dari Golkar dan sekretaris Rudi Oang Ramdoni dari PKS. Dari 6 AKD ini, PAN sama sekali tidak kebagian jatah baik posisi ketua, wakil ketua maupun sekretaris. Namun hal ini ditanggapi santai oleh Ketua DPD PAN Kuningan, Drs Toto Suharto SFarm Apt. Kala dikonfirmasi Radar, politisi asal Japara ini menyebutkan, hasil pemilihan tersebut merupakan suatu dinamika politik. “Itu hanya dinamika politik. Saya kira kalau ada yang merasa kecewa, seperti ungkapan Maman Wijaya (politisi PAN, yang menyebut Gerindra penghianat, red) pada Paripurna tadi (kemarin, red), itu manusiawi. Karena manusia itu kan punya jantung, paru-paru, hati dan organ lainnya. Jadi bagi saya selaku ketua PAN, soal itu mah biasa,” ujar Toto diplomatis. Diakuinya, Gerindra jelas masuk kubu KMP, bahkan merupakan motor penggeraknya. Wajar jika Maman Wijaya merasa emosi sebagai manusia biasa. Terlebih, sampai Selasa (28/10) malam, para ketua parpol dari kubu KMP masih berkumpul hingga pukul 22.00 WIB. Ia mengatakan, semua hadir termasuk ketua Gerindra H Dede Ismail dan H Momon Suherman. “Semalam (kemarin malam, red) itu KMP lengkap. Enggak tahu pas injury time ada yang nyeplos. Memang politik itu bisa berubah dalam hitungan detik. Sudah barang tentu kami merasa kecolongan. Tapi kami biasa saja, tidak terlalu disikapi. Silakan saja masyarakat yang menilai,” kata Toto. Meski tanpa jatah pimpinan AKD, dirinya tidak merasa harus berkabung. Sebab pada prinsipnya, wakil rakyat itu datang dari rakyat sebagai wakil rakyat yang memiliki tanggung jawab untuk menyerap aspirasi dan menindaklanjutinya. Sebagai wakil rakyat harus mengedepankan pengawalan kesejahteraan rakyat. “Soal pimpinan AKD, saya pikir itu hanya sekadar lambang, ego atau gengsi partai saja. Yang terpenting bagi kami, bagaimana kita yang sudah diberikan amanah ini bisa memberikan perubahan bagi masyarakat,” tandasnya. Tidak diperolehnya jabatan pimpinan AKD meski sebagai partai peraih delapan kursi, menurut Toto, tak harus terlalu dipikirkan. Baginya itu bukan kekalahan. Karena kekalahan itu ketika pihaknya tidak bisa berbuat untuk masyarakat. Dan kemenangan, menurutnya, bukan karena menduduki suatu posisi, melainkan kemenangan dalam memberikan kemajuan-kemajuan bagi masyarakat. Kendati begitu, Toto mengungkap soal adanya agreement tertulis yang berisi kesepakatan antarketua parpol yang tergabung dalam KMP. Agreement tersebut diteken di atas materai. Namun ternyata, sambungnya, ada yang menyimpang dari agreement itu. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: