Pejabat Pelesiran ke Pulau Seribu
Sekda: Saya Hanya Ikut, Diajak sebagai Peserta KUNINGAN – Pejabat eselon II di lingkup Pemkab Kuningan berencana pelesiran ke Medan. Tapi rencana mendadak berubah menjadi pelesiran ke Pulau Seribu. Pejabat eselon II yang bakal berencana pelesiran tersebut mulai dari kepala dinas, kepala badan, kepala kantor, asisten daerah setda hingga staf ahli yang dimotori sekretaris daerah (sekda). Rencananya pelesiran para pejabat tersebut bakal membawa serta keluarga. Keberangkatan mereka dijadwalkan hari ini, Jumat (31/10) malam. Sampai berita ini ditulis Kamis (30/10) malam, belum diketahui secara pasti anggaran yang dipakai untuk pelesiran ke Pulau Seribu itu menggunakan dana APBD atau pribadi. Kabar yang beredar, keberangkatan para pejabat tersebut bertujuan untuk mensinergikan seluruh pimpinan satuan perangkat kerja daerah (SKPD). Sekda Kuningan Drs H Yosep Setiawan MSi saat dikonfirmasi membenarkan rencana pejabat eselon II pelesiran ke Pulau Seribu. Tapi pihaknya membantah keras jika rencana tersebut dikoordinatori dirinya. “Saya hanya ikut, diajak sebagai peserta. Saya tidak mengondisikan itu. Itu acaranya Paguyuban Estu (Eselon II). Jadi silakan tanya ke Pak Dadang (Kadis Bina Marga, red) dan Pak Maman (Kepala Bappeda, red),” kilah Yosep. Yosep mengakui, jika tujuan pejabat eseleon II ke Pulau Seribu hanya refreshing. Atau meluangkan waktu sehari untuk beristirahat setelah sibuk dengan rutinitas. Sepengetahuannya juga, biaya ke Pulau Seribu tidak memakai dana APBD, melainkan pribadi masing-masing pejabat. Yosep menyebutkan, keberangkatan para pejabat ke Pulau Seribu tidak wajib. Artinya, siapa yang tidak mau ikut pun boleh. “Lagipula, ini kan di luar kedinasan, tidak mengganggu kinerja,” jelasnya. Terpisah, Ketua LSM Kajene Motekar, Yusuf Dandi Asih menyayangkan rencana pelesiran para pejabat tersebut. Menurutnya tidak bisa diterima jika tujuan pelesiran ke Pulau Seribu untuk mensinergikan para pejabat. “Kalau hanya mensinergikan atau membuat kompak seluruh pejabat eselon II tidak mesti pelesiran. Apalagi sampai ke Pulau Seribu yang biayanya pasti mahal. Ingat, masih banyak cara. Dan cara kompak pelesiran pejabat hanya akan melukai hati rakyat,” katanya kepada Radar. Yusuf meyakini, pelesiran pejabat eselon II menggunakan anggaran negara yang notabene uang rakyat. Sementara apa pun tujuan positifnya, kata Yusuf, pelesiran hingga ke Pulau Seribu sedikit manfaatnya. Karena menurutnya, jika hal tersebut dipaksakan hanya akan menghamburkan uang negara. Yusuf berpendapat, meski di akhir tahun anggaran, pejabat semestinya lebih fokus kepada pekerjaan. Daripada pelesiran, alangkah lebih baiknya lagi jika pejabat eselon II terjun ke masyarakat menyerap aspirasi. “Apalagi tidak bisa kita pungkiri, bahwa hanya segelintir pejabat eselon II yang rajin turun ke masyarakat. Cobalah hal itu diperhatikan,” sindirnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: