Tuding DCKTR Sembunyikan Proyek

Tuding DCKTR Sembunyikan Proyek

Paket Pekerjaan untuk Anggota DPRD Hilang SUMBER– Sedikitnya 29 paket yang disebut-sebut Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon (DCKTR), Ir Hermawan, dikuasai salah satu pejabat penting di pemkab melalui broker dibantah para rekanan pemerintah daerah. Salah satu rekanan yang dikenal dekat dengan sejumlah anggota dewan, Arjaya mengatakan, persoalan ini harus diluruskan. Bukan persoalan dikuasai broker, tapi hanya untuk menertibkan dan meluruskan saja. Sebab, yang diketahui dirinya pada waktu itu Wakil Bupati H Tasiya Soemadi melakukan sidak di dinas cipta karya atas pengaduan beberapa anggota dewan karena beberapa peketnya hilang. “Saya juga salah satu pemborong yang mengadu ke wabup, karena saya sebelumnya telah diberikan pekerjaan proyek dapil dari anggota dewan demisioner Raden Bana. Mulai dari anggaran murni sampai di ABT ternyata tidak ada, jadi wajar dong saya mengadu,” ujar Arjaya kepada Radar, saat ditemui di ruang wakil bupati, Kamis (30/10). Dari hasil sidak wabup, kata dia, kemudian ditindaklanjuti dengan surat yang mempertanyakan surat perintah kerja (SPK) beberapa paket pekerjaan. Berawal dari situ kemudian paket tersebut dikoreksi. Ternyata benar saja, ada paket yang mestinya dimiliki, justru disembunyikan oleh DCKTR. “Setelah diselidiki lebih dalam, ternyata banyak SPK yang belum diterbitkan tapi sudah dilakukan pekerjaannya,” terangnya. Kemarin, kata Arjaya, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan dinas cipta karya. Salah satu komunikasi yang dilakukan yakni meminta haknya mengenai paket proyek dari mantan anggota dewan. “Karena dewan bukan pemborong, akhirnya karena pertemanan dikerjakan oleh saya. Kemarin itu banyak paket yang hilang, paket anggota dewan pun banyak yang hilang terutama PDI Perjuangan dan Golkar. Paket yang hilang salah satunya adalah milik Suherman Anger dengan nominal Rp1,1 miliar,” ungkap dia didampingi wakil bupati. Wakil Bupati, H Tasiya Soemadi membenarkan hal tersebut. Paket anggota DPRD yang hilang tersebut ternyata disembunyikan DKCTR. Hanya saja, wabup tak paham mengapa DCKTR menyembunyikan paket proyek tersebut. “Proyeknya Anger hilang, proyeknya mantan dewan Edi Mulyadi juga hilang. Begitu juga proyeknya Raden Bana dan Rudiana banyak yang hilang,” bebernya, ketika ditemui di ruang kerja. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: