Nelayan Merugi Rp204 Juta
Jaring Hilang Tersangkut Kapal yang Melintas INDRAMAYU – Selama satu bulan terakhir, sejumlah nelayan di Indramayu kehilangan alat tangkap (jaring) ikan sebanyak 34 buah. Hilangnya jaring ikan akibat terseret kapal besar yang melintas saat kapal nelayan tengah mencari ikan. “Menurut data yang kami terima, nelayan yang kehilangan jaring selama bulan Oktober sebanyak 34. Harga jaring tersebut untuk satunya Rp6 juta. Jika dikalikan, kerugian yang dialami nelayan Rp204 juta. Itu akibat terseret kapal besar,” ujar Andri, seorang petugas keamanan dan pengawasan nelayan TPI Karangsong, Indramayu, Sabtu (1/11). Andri menjelaskan, jaring tersebut milik KM Ulam Sari Jaya, KM Abadi Jaya, dan KM Atlantik, kapal milik nelayan Indramayu yang biasa berlabuh di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong Indramayu. Kapal–kapal tersebut menjaring ikan di perairan yang berbeda. KM Ulam Sari Jaya kehilangan alat tangkap jaring ikannya di perairan selatan Jele Kalimantan Selaran, pada Lintang 03.33 bujur 110.41 di kedalaman 12-18 meter. 28 jaring ikan merek Momoy yang hilang saat kapal tersebut sedang menangkap ikan. “Sementara KMP Abadi Jaya kehilangan jaring sebanyak empat pis di perairan utara Bawean Jawa Timur, di Lintang 05. Bujur 112 di kedalaman 25 meter. Dua lainnya milik KM Atlantik, hilang di perairan utara Juwana pada Lintang .05.30 Bujur .111.23 di kedalaman 37 meter,” jelasnya. Wakil coordinator keamanan dan pengawasan TPI Karangsong, Abdul Goni menambahkan, motif hilangnya jaring diakibatkan oleh kapal lain yang melintas di posisi jaring yang telah ditawur (dipasang) di laut. Menurutnya, kemungkinan jaring tersebut terputus terkena baling baling kapal yang melintas di dekat kapal nelayan yang sedang menangkap ikan. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: