Menang atau Terbuang
PALEMBANG - Laga panas bakal tersaji di laga kedua babak semifinal Indonesian Super League (ISL) 2014 yang mempertemukan Persib Bandung kontra Arema Cronous malam nanti. Sebab, duel dua tim papan atas ini, selain memperebutkan tiket ke grand final, keduanya sama-sama mempertaruhkan nama besar tim. Maka, tak berlebihan jika laga yang digelar di Stadion Sriwijaya Jakabaring, Palembang, malam nanti disebut-sebut sebagai laga final pertama. Pada musim ini, Persib memang lebih diunggulkan ketimbang Arema. Itu setelah di dua pertemuan terakhir, Maung Bandung –julukan Persib- mampu menuai hasil positif. Pada pertemuan pertama di fase grup, Arema menyerah 3-2 saat bertandang ke si Jalak Harupat. Sedangkan leg kedua di Stadion Kanjuruhan, Arema tertahan 2-2. Selain itu, di babak delapan besar, Persib berhasil memuncaki klasemen akhir Grup L dengan perolehan 13 poin. Dengan begitu, Persib pun dihadapkan dengan Arema yang merupakan penghuni runner-up Grup K. Arema lolos ke babak semifinal setelah di penentuan grup berhasil menahan imbang Semen Padang dengan skor 2-2. Hasil ini sekaligus menghantarkan Singo Edan –julukan Arema- melangkah ke babak empat besar lantaran unggul dalam jumlah poin. Bagi Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, statistik tersebut tak membuat tim besutannya dapat dengan mudah mengalahkan Arema. Diakuinya, Cristian Gonzales dkk tetap berpotensi merepotkan timnya. ”Lihat saja, persiapan kita lebih singkat ketimbang Arema. Mereka lebih diuntungkan dengan jadwal sebenarnya. Karena Arema sudah selesai bertanding pada 29 Oktober. Sedangkan kita tanggal 30 oktober baru selesai,” kata Djadjang kemarin (3/11). ”Namun pada prinsipnya, kami sudah dalam kondisi siap tempur dan semua siap turun. Tidak ada yang cedera maupun akumulasi,” imbuhnya. Lanjutnya, Arema sendiri merupakan lawan yang cukup impresif. Baik saat main di fase grup, maupun babak delapan besar. ”Permainan mereka luar biasa. Tapi kami punya tekad untuk terus melaju hingga ke babak final meski lawan secara materi bagus dan begitu juga secara tim. Yang pasti, kami tetap punya tekad untuk bekerja keras di lapangan,” tegasnya. Terkait mengenai kondisi cuaca di palembang yang diselimuti asap, pelatih yang akrab disapa Djanur ini berharap pada saat pertandingan nanti, kabut asap sudah semakin menipis. ”Semoga besok (hari ini) tidak terjadi lagi kabut asap tebal seperti kemarin dan hari ini. Karena memang kondisi asap yang paling parah adalah kemarin dan hari ini. Biasanya tidak parah seperti ini. Situasi ini sudah dikaji oleh pihak PT Liga Indonesia, kalau seandainya pertandingan besok tidak bisa dilanjutkan, maka sudah diantisipasi konsekuensinya. Selebihnya, saya tidak bisa berkomentar lebih banyak,” katanya. Sementara itu, Pelatih Arema, Suharno ogah berpendapat mengenai faktor non teknis yang kerap ditunjukkan kepada tim besutannya. Namun, dia memastikan seluruh anak asuhnya telah bertekad untuk mengalahkan Persib dan melaju ke babak final. ”Untuk pertandingan besok (hari ini) saya rasa jadi final pertama untuk Arema. Yang jelas apapun hasilnya, menang seri atau kalah saya katakan kedua tim harus bisa menerima,” kata Suharno. Terkait pemain Persib yang patut diwaspadai, Suharno menilai seluruh penggawa Persib perlu diwaspadai, mengingat seluruh lini Persib akan sangat membahayakan timnya. ”Seperti di tengah bagus karena ada si Firman (Utina) dan Konate (Makan). Di depan juga mereka punya sayap cepat. Djadjang juga sudah tahu jeroan Arema. Tapi saya tim pelatih dan semua pemain percaya pada yang diatas (Tuhan),” tandasnya. (*/mg3/asp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: