Pertamina Mulai Eksplorasi di Bojong Wetan

Pertamina Mulai Eksplorasi di Bojong Wetan

JAMBLANG– PT Pertamina Asset III telah memulai eksplorasi di Desa Bakung Kidul, Orimalang, Bojong Lor dan Bojong Wetan. Eksplorasi di lahan seluas dua hektare itu sudah dilakukan sekitar tiga bulan yang lalu. Kuwu Desa Bojong Wetan, Asmui mengatakan, meski eksplorasi sudah berlangsung selama tiga bulan, namun belum ada keluhan dari warganya. “Kita belum terima keluhan dari warga, sejuah ini respons warga positif. Memang ada kekhawatiran sejumlah warga terkait bencana lumpur seperti di Porong, Sidoarjo,” ujar Asmui, kepada Radar, Selasa (4/11). Untuk meredam kekhawatiran warga, PT Pertamina Asset III sudah beberapa kali melaksanakan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan kepada warga di Kecamatan Jamblang, termasuk dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD). Bahkan, ada 29 orang dari Desa Bojong Wetan, Bojong Lor dan Bangodua menjadi pekerja dalam proyek tersebut. Keterlibatan warga dalam proyek berdasarkan hasil musyawarah, karena akses jalan kendaraan keluar masuk melalui tiga desa. Akses masuk melalui Desa Bangodua, melewati Desa Bojong Lor sementara area eksplorasi berada di Desa Bojong Wetan. “Sejauh ini kontribusinya untuk Desa Bojong Wetan baru keterlibatan warga yang menjadi pekerja, selain itu belum ada,” tutur kuwu yang baru menjabat sekitar satu tahun tersebut. Dari pantauan Radar, proses eksplorasi tersebut berada di tengah areal persawahan. Bila melintas di Jl Moh Ramdan dari Jamblang menuju Desa Bakung, lokasi eksplorasi tersebut berada di sebelah kiri jalan dan berada persis berada di sebelah rel kereta api dekat dengan Stasiun Bangodua. Asisten Manager Humas PT Pertamina Asset III, Dian Hapsari Firasati membenarkan eksplorasi di Desa Bojong Wetan sudah berjalan. Sayangnya, Dian belum bisa memberi penjelasan detil lantaran masih dalam perjalanan menuju Cirebon. “Kita sudah lakukan eksplorasi dan sosialisasi pun sudah berjalan lama. Untuk jelasnya mungkin nanti ada rilis khusus bertepatan dengan acara syukuran dalam waktu dekat. Sekarang saya masih perjalanan dari Subang,” ucap dia singkat. Terkait keberadaan areal eksplorasi, sejumlah warga mengakui ada kekhawatiran tersendiri. Warga Desa Orimalang, Masdi (39) mengatakan, area eksplorasi sangat dekat dengan permukiman penduduk. Kalau berjalan kaki lewat sawah hanya berplu 20 menit. “Jarak sedekat ini tentu membuat kami khawatir. Kami takut terjadi musibah seperti lumpur Lapindo,” ucapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: