Semua Berkat Pahabol

Semua Berkat Pahabol

2 Persipura v PBR 0 PALEMBANG - Pelatih Persipura sebelumnya, Jacksen Ferreira Tiago, saat itu pernah mengatakan bahwa dirinya bingung harus menemukan komposisi formasi yang tepat ketika melawan Pelita Bandung Raya (PBR). Kekhawatiran itu beralasan. Sebab, PBR musim ini sangatlah jauh berbeda ketika mereka nyaris menjadi penghuni Divisi Utama musim lalu. Di tangan pelatih asal Serbia, Dejan Antonic, PBR disulap menjadi salah satu kuda hitam yang sangat diperhitungkan musim ini. Nah, komposisi pemain itu akhirnya terwujud beberapa jam sebelum laga berjalan. Dan sukses, Persipura menggulung PBR dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring kemarin sore (4/11). Laga itu sendiri sempat molor selama 30 menit. Penyebabnya, pihak PBR merasa bahwa ada kekeliruan dalam daftar starting line-up yang bermain. \"Seharusnya Boban Nikolic, bukan Nova Arianto. Boban merupakan pemain penting bagi kami,\" keluh Dejan dalam konferensi pers. Tanpa Boban, praktis tim berjuluk The Boys Are Back itu bermain sangat defensif dengan mengandalkan serangan balik yang bertumpu pada kecepatan trio Kim Jeffrey Kurniawan, Talaohu Abdul Musafri, serta David Laly. Boaz Solossa memang menjadi man of the match dengan memborong dua gol. Namun, pemain yang layak mendapat kredit plus adalah Ferinando Pahabol. Masuknya pemain bernomor punggung 17 itu untuk menggantikan Gerald Pangkali di menit 53 benar-benar membawa warna baru bagi tim. Kecepatan serta daya jelajahnya memaksa para pemain belakang PBR mengalihkan fokus padanya. Akibatnya, Boaz pun tidak terlalu mendapat penjagaan ketat. Puncaknya adalah ketika dirinya berhasil mengoyak gawang Deniss Romanovs pada menit 68 memanfaatkan kerjasama apik dengan Rony Beroperay. Sedangkan gol kedua sekaligus gol ke 15 selama 11 kali pertemuannya dengan PBR ini lahir dari tendangan bebas tiga menit sesudahnya. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu lolos untuk kali ketujuh ke partai puncak sekaligus memperbesar kans untuk menambah koleksi bintang mereka menjadi lima. \"Pertimbangan kami memasukkan Pahabol karena kami melihat bahwa tim lawan telah habis. Pahabol main karena faktor kemampuannya yang bagus dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan,\" tutur asisten pelatih Persipura, Mettu Duaramury setelah pertandingan. Selain itu, kunci utama mereka lainnya adalah bermain sabar. \"PBR ini merupakan tim yang militan serta skuadnya sangat berpengalaman. Jika kami hanya mengandalkan nafsu sesaat saja, kami pasti kalah. Karena itu, saya menekankan untuk memaksimalkan ball possession pada para pemain,\" timpalnya. Di sisi lain, Dejan menyatakan bahwa ini bisa menjadi pengalaman bagus bagi anak asuhnya. \"Tidak ada yang menyangka bahwa kami melaju sampai fase ini. Karena itu, kami tidak kecewa kalah oleh Persipura. Ini merupakan lost with honor karena melawan salah satu tim terhebat Indonesia,\" tutur mantan pemain Persebaya Surabaya itu. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: