Ujang: Tak Ada Kadal di Gedung Dewan

Ujang: Tak Ada Kadal di Gedung Dewan

KUNINGAN - Setelah aman menempati tiga posisi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD), Ketua Fraksi PKB, H Ujang Kosasih MSi meminta agar tidak lagi berbicara KMP dan KIH. Menurutnya, malu kepada rakyat jika sesama wakil rakyat masih meributkan jabatan pada AKD. “PKB mengajak seluruh fraksi sudahlah, kalau terus bicara KMP dan KIH kita malu sama rakyat. Padahal rakyat sudah tidak tertarik lagi terhadap mana itu KMP dan mana KIH. Atau siapa yang mendukung pemerintah dan yang tidak,” kata politisi asal Maleber itu, kemarin (7/11). Menurutnya, rakyat ingin para wakilnya yang sudah duduk di gedung dewan memperjuangkan harapan-harapannya yang diwujudkan dalam agenda kerja. Apabila terus bicara siapa yang dikadalin, siapa yang mengadalin, menurutnya malu. “Kadal kok sampai dibawa-bawa ke gedung dewan. Tak ada itu yang mengadalin dan yang dikadalin, karena kadalnya juga gak ada,” ketus Ujang sambil tertawa lebar. Dia mengatakan, saat ini sudah saatnya membangun Kuningan. Jangan sampai terus meributkan AKD ataupun jabatan. Menurutnya, itu sudah masa lalu. Ujang juga merasa yakin fraksi-fraksi yang belum berkesempatan menduduki posisi di AKD akan legowo. “Saya yakin mereka akan legowo dan bersama-sama untuk bersinergi memperjuangkan aspirasi untuk kepentingan rakyat,” tandasnya. Pada penentuan pimpinan AKD, bagi Ujang, tidak ada khianat-mengkhianati atau tipu-menipu. Yang dimaknainya, itu merupakan dinamika politik semata. Sekarang ini, persoalan tersebut sudah selesai tinggal bersama-sama lagi memperjuangkan kehendak rakyat dengan kewenangan yang dimiliki di DPRD secara bersama-sama. Menanggapi laporan KMP ke Prabowo terhadap akrobat yang dilakukan H Dede Ismail SIP, Ujang enggan mengomentarinya. “Itu bukan wilayah saya, tapi wilayah pihak yang menamakan dirinya KMP. Karena jujur pasca pilpres kami sudah tak berbicara KMP dan KIH di Kuningan,” ucapnya. Yang terpikirkan olehnya, bagaimana terus bersinergi dengan eksekutif sehingga bisa mengawal kegiatan-kegiatan pemda yang prorakyat. Sementara itu, pada pembentukan AKD sekaligus penentuan pimpinannya, sejumlah kader PKB berhasil merebut posisi-posisi strategis. Di antaranya ketua Komisi III yang berkorelasi dengan infrastruktur, sekretaris Komisi II dan Sekretaris Komisi IV. “Meski fraksi kami hanya 5 orang tapi salah satu anggota fraksi kami pun ternyata bisa masuk menjadi anggota BK (Badan Kehormatan) DPRD,” pungkasnya. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: