Ngaku Intel, R Bawa Kabur Istri Orang

Ngaku Intel, R Bawa Kabur Istri Orang

KUNINGAN – Pria berinisial R yang mengaku beralamat di Bogor memperdayai seorang wanita setengah baya berinisial Tn, penduduk Kuningan kota. Pelaku juga sempat membawa kabur korban keluar kota selama lebih dari sebulan. Tak hanya itu, R juga kerap meminta uang dan barang berharga kepada Tn dengan berbagai alasan. Anehnya, Tn seperti dihipnotis dan menuruti semua permintaan R. Keluarga korban akhirnya melaporkan ulah R ke Unit Tipiter Polres Kuningan. Dimas, salah seorang keluarga Tn membenarkan kejadian tersebut. Menurut Dimas, Tn sudah cukup lama meninggalkan suami dan dua anaknya karena dibawa oleh R. Salah satu anak Tn masih kuliah di Kota Kuningan. Sang suami sendiri dan keluarganya sudah berusaha mencari keberadaan Tn, namun tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya suatu hari Tn pulang ke rumahnya di kawasan Pramuka, Kota Kuningan. “Kakak saya itu dibawa kabur pelaku hingga sebulan lebih. Padahal dia sudah punya suami dan anak. Selama dibawa kabur itu, R terus meminta uang dan perhiasan yang dikenakan kakak saya. Katanya uangnya dipinjam dulu dan alasan lainnya. Total kakak saya mengeluarkan uang lebih dari jutaan rupiah. Pelaku berjanji akan mengganti uang yang diminta dari kakak saya,” cerita Dimas saat di Mapolres Kuningan, kemarin (7/11). Selama dibawa kabur itu, sambung dia, pihak keluarga sudah berusaha melakukan pencarian. Termasuk menanyai ke rumah saudara-saudara lainnya, namun tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya Tn pulang ke rumah. Keluarga lantas menanyainya. “Saya kasihan ke suami dan anak-anaknya. Mereka berusaha melakukan pencarian. Tapi rupanya selama sebulan dibawa kabur R, mereka berpindah pindah tempat. Setiap ditelepon mengaku ada di kota A dan B. Tapi sekarang kakak saya sudah berada di rumah dan saya sangat bersyukur,” ujarnya. Kepada anggota keluarga Tn, tambah Dimas, R mengaku anggota intelejen dari mabes yang sedang ditugaskan. “Dia mengaku intel kepada keluarga Tn. Yang saya heran, dia pernah cerita kecopetan di dalam angkot ketika mau ke rumah Tn. Saat teman saya yang namanya Ading mengajak R untuk mencari dompet yang hilang di angkot, R malah bersikeras menolaknya. Dia bilang, nanti juga dompetnya ada yang mengembalikan dari mabes. Tak berapa lama, R ngomong kalau dompetnya sudah dikirim dari mabes. Entah mabes apa, soalnya dia tidak menyebutkan nama mabesnya,” terang Dimas yang dibenarkan rekannya, Ading. Herannya, timpal Ading, saat R datang ke Kuningan malah menumpang angkot. Padahal saat menelepon dari Cirebon, R mengatakan meminta dijemput atau bawa mobil sendiri. “Kemarin pagi (7/11), mendadak R menelepon keluarga Tn. Intinya, R ingin ke Kuningan guna silaturahmi. Saya kemudian nanya, mau dijemput atau bagaiamana. Awalnya R minta dijemput, tapi kemudian dia bilang mau bawa mobil sendiri. Eh pas datang ke rumah, ternyata dia naik angkot. Begitu dia datang, keluarga langsung menyergapnya dan membawa ke Polres Kuningan,” ucap Ading. Saat berada di kantor polisi, Tn nampak seperti syok. Sekitar pukul 10.00 WIB, Tn kemudian diajak pulang oleh kakak perempuannya. Sedangkan R menjalani pemeriksaan di ruang Unit Tipiter. Ketika diperiksa penyidik, R tetap mengelak mengaku dirinya intel ke keluarga korban. Bahkan R juga menolak jika disebutkan sering minta uang ke Tn. “Saya sama sekali tidak mengaku anggota intelejen, Pak. Beneran Pak, saya tidak menyebut-nyebut kalau saya intel,” kilahnya. (ags)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: