Target Parkir Minimal Rp2 M
KEJAKSAN- Minimnya pendapatan dari sektor parkir rupanya membuat dewan gerah. Apalagi di tahun ini kontribusi retribusi parkir pada PAD tidak mencapai angka Rp1 miliar. Padahal potensi yang ada sangatlah tinggi. Komisi A DPRD Kota Cirebon pun menantang Dishubinkom Kota Cirebon untuk meningkatkan target parkir hingga minimal Rp2 miliar. Anggota Komisi A yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Cirebon, Andri Sulistio, mengatakan, target Rp1 miliar terlalu kecil untuk sektor parkir. Bila dilihat dari jumlah titik yang ada sekitar 546 titik parkir di Kota Cirebon, target Rp1 miliar jelas sangat kecil. “Masih banyak yang bisa digarap. Kalau hanya Rp1 miliar, itu satu titik hanya menyetor tidak sampai Rp10 ribu,” bebernya, kemarin. Andri bahkan sempat melakuakn riset kecil mengenai parkir di badan jalan. Dirinya telah melakukan survey dan menanyakan pada petugas parkir di badan jalan. Dan hasilnya sungguh fantastis. Dalam satu hari, seorang petugas parkir bisa meraup sekitar Rp60 ribu. Itu pun untuk juru parkir yang berada di Jl Siliwangi, yang notabene minim lahan parkir di badan jalan. “Saat saya tanya setor berapa ke pemerintah, juru parkir itu bilang hanya setor Rp5 ribu. Jelas ini sangat kecil. Padahal mereka dapat Rp60 ribu,” lanjutnya. Andri yakin, di titik-titik yang ramai seperti Karanggetas, Pekiringan, Pasuketan ataupun kawasan lainnya, pendapatan satu juru parkir bisa mencapai hampir Rp100 ribu. Bila ditarik hanya Rp10 hingga Rp15 ribu, Andri menilai uang yang didapatkan oleh juru parkir pun masih mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. “UMK Kota saja hanya Rp1,4 juta. Artinya bila dibagi satu bulan, kebutuhan satu orang itu hanya sekitar Rp46 ribu. Nah, kalau saja dari pendapatan parkir Rp60 ribu, petugas parkir itu diminta setor Rp10-15 ribu, itu masih logis, karena uang yang dibawa pulang mereka itu masih mencukupi,” bebernya. Maka dari itu, Andri menantang dishubinkom untuk menaikan target parkir. Karena, kata dia, potensi yang ada di lapangan sangatlah besar. Setidaknya, Andri berharap Dishubinkom berani menaikan PAD dari sektor parkir hingga Rp2 miliar. “Tidak perlu bicara Rp4 atau Rp5 miliar. Dua kali lipat dari target sekarang saja, saya kira itu sudah kenaikan signifikan. Karena memang potensi di lapangan sangat dimungkinkan,” tandasnya, kemarin. Senada diungkapkan oleh Anggota Komisi A lainnya, Suyogo. Dijelaskannya, sektor parkir ini selama ini tidak terserap secara optimal. Dirinya pun menilai, setoran untuk masing-masing titik setidaknya bisa berkisar di antara Rp15 ribu. “Kalau sekarang Rp5 ribu, itu terlalu kecil. Satu motor saja sudah seribu, mobil Rp2 ribu. Padahal yang parkir itu banyak. Dishub harus berani menaikan targetnya,” tuturnya. Anggota Komisi A lainnya, Harry Saputra Gani, mengatakan berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan dirinya, potensi parkis bisa miliaran rupiah. “Potensi di situ banyak, tapi kebocorannya juga banyak. Sekarang ini idealnya target naik 1 kali lipat menjadi Rp2 miliar. Maka dari itu, berani tidak dishubinkom menaikan target?” tukasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: