Proyek Baru, Muncul Masalah Baru
INDRAMAYU – Jalan raya Bangkir, Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener, saat ini tengah diperbaiki. Meskipun demikian, proyek betonisasi di ruas jalan ini banyak dipertanyakan sejumlah kalangan. Apalagi proyek betonisasi di jalan nasional tersebut berpotensi menjadi penyebab banjir. Banyak yang menduga, itu terjadi karena belum adanya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat (Kementerian Pekerjaan Umum) perihal peningkatan jalan nasional pada ruas jalan Lohbener-Sindang tersebut. Pasalnya, daerah masih belum tahu pasti desain peningkatan jalan tersebut. Kabag Pengendalian Program pada Setda Kabupaten Indramayu, Suryono, mengaku tidak tahu persis desain peningkatan ruas jalan Lohbener-Sindang khususnya di depan Pasar Bangkir tersebut. Menurutnya, peningkatan jalan mestinya jangan sampai menyelesaikan masalah kerusakan jalan tetapi juga menimbulkan masalah baru, seperti ancaman banjir di Pasar Bangkir dan pemukiman penduduk misalnya. Suryono berharap analisis dampak lingkungan (amdal) juga harus diperhatikan. “Terus terang kami tidak tahu persis, desain peningkatan jalan nasional yang tengah dibeton ini akan seperti apa. Kami berharap, jangan hanya menyelesaikan satu masalah tetapi menimbulkan masalah baru. Idealnya menyelesaikan masalah tanpa masalah,” ujar Suryono. Sementara itu konsultan Perencanaan dan Pengawasan Peremajaan Pasar Bangkir dari PT Sisati Baksya Asasta cabang Indramayu, Narma, mengaku kaget ketika melihat peningkatan jalan nasional akan ditinggikan hingga kisaran 50–60 cm. Menurutnya, sebelum merencanakan peremajaan pasar Bangkir, ia telah memprediksi akan ada peningkatan jalan, namun taksiran ketinggiannya hanya sekitar 15–20 cm. Melihat kondisi tersebut, maka akan dilakukan elevasi bangunan sesuai kebutuhan. Harapannya, pada saat jalan telah ditingkatkan, posisi bangunan kios dan los di pasar Bangkir tetap ada di atas jalan. Atau dengan kata lain, bangunan jangan lebih rendah dari jalan. Sementara fakta yang ada saat ini, peningkatan jalan sangat luar biasa hingga pada kisaran 50–60 cm. “Saya tidak memikirkan bangunan baru. Yang saya pikirkan justru bangunan lama yang belum diremajakan, karena posisinya berada di bawah atau sama dengan jalan. Karena posisinya di bawah jalan, dikhawatirkan jika musim hujan nanti akan berpotensi banjir,” tandas Narma. Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Susyadi SH mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan secara langsung dan akan melakukan penataan, dengan harapan pada musim hujan Pasar Bangkir tidak mengalami kebanjiran. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: