Tanggul Cimanis Terancam Jebol Lagi

Tanggul Cimanis Terancam Jebol Lagi

PANGENAN - Tanggul sungai Cimanis-Bangka Deres yang melintasi Desa Rawaurip Blok Kalibangka Kidul saat ini mengalami retak-retak dengan meninggalkan celah yang terlihat lebar dan memanjang. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di tiga desa yang tinggal tak jauh dari tanggul tersebut tanggul akan kembali jebol ketika musim hujan datang. Padahal bulan Februari lalu, tanggul yang melindungi warga yang tinggal di tiga desa yakni Japura Lor (Kecamatan Pangenan), Japura Kidul dan Japura Bakti (Kecamatan Astanajapura) dari derasnya arus sungai Cimanis-Bangka Deres ditinggikan oleh pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Pada saat itu, bupati beserta jajarannya meninjau langsung lokasi tanggul jebol dan berjanji akan merehabilitasi bantaran sungai Cimanis-Bangka Deres termasuk meninggikan dan membuat tanggul secara permanen. Menurut Ketua GPSC Agus Akhmad Akmar, saat itu bupati akan berkoordinasi dengan pihak Provinsi Jawa Barat melalui BBWS Cimanuk-Cisanggarung agar tanggul tersebut dipermanenkan, sehingga masalah banjir akibat jebolnya tanggul tidak kembali menerjang masyarakat yang tinggal di pinggiran tanggul itu. “Bupati berjanji bulan September tanggul bisa permanen, tapi hingga Oktober belum ada aktivitas,” tuturnya. Keretakan tanggul kata Agus dikarenakan struktur tanah yang belum terlalu padat pasca peninggian ditambah faktor cuaca yang dalam kurun waktu tiga bulan ini kering sehingga daya rekat tanah belum maksimal. “Anda bisa lihat sendiri belahan tanah begitu menganga,” kata warga setempat ini. Tak hanya di atas, keretakan juga terjadi pada senderan tanggul yang memiliki komposisi tanah dan pasir sehingga rapuh, apabila disentuh atau diinjak oleh orang yang memiliki beban diatas 50 kg langsung longsor karena tanahnya labil. “Bisa dibayangkan, jika hujan deras turun kemudian datang arus sungai yang begitu kencang, otomatis tanggul akan mudah terkikis,” terangnya. Kondisi ini, lanjut Agus seharusnya menjadi perhatian yang cukup serius dari pemerintah untuk melindungi warganya, terlebih pernah mengucapkan janji akan memperbaiki tanggul secara permanen. “Jika tidak dipermanenkan, masyarakat akan kembali kebanjiran dan jangan salahkan rakyat jika mereka kembali menggugat,” tandasnya. Kekhawatiran juga muncul dari masyarakat setempat, Yanti warga Japura Lor, Kecamatan Pangenan yang tempat tinggalnya hanya berjarak 200 meter dari tanggul. Ia mengaku khawatir jika tanggul masih dalam kondisi demikian. “Jika tidak di semen, kondisinya sama saja seperti tahun-tahun yang lalu,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: