Hiasan untuk Mengejar Piala

Hiasan untuk Mengejar Piala

Tempat sampah idealnya berada di pusat keramaian. Seperti kawasan pertokoan, ataupun kawasan lainnya yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Lalu bagaimana bila tempat sampah berada di separator atau median jalan?   ADA pemandangan menarik bila melintas di by pass terusan Pemuda, Kota Cirebon. Tepat di separator jalan terusan Pemuda antara Lotte Mart dan Kampus 3 Unswagati, terdapat tempat sampah yang juga pot bunga. Penempatan tempat sampah di lokasi itu dianggap tidak tepat karena minim orang yang melintas di lokasi tersebut. Seorang pengguna jalan, Firmansyah, mempertanyakan keberadaan tempat sampah tersebut. Mengingat, jarang ada masyarakat yang melintas di kawasan itu. “Kan sayang uangnya. Desannya bagus, tapi ternyata tidak begitu bermanfaat. Kenapa tidak di dekat pertokoan atau trotoar. Di lokasi yang strategis agar terpakai dengan maksimal,” tuturnya. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon, Sumanto, mengatakan, penempatan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Pertama, untuk yang berada di kawasan Pemuda, tempat sampah itu dibuat untuk mengisi lahan kosong sesudah taman yang dibangun. Untuk mempercantik tampilan taman, keberadaan tempat sampah itu pun dirasa tepat. “Apalagi kan di situ juga banyak lalu lalang mahasiswa, dan juga pelanggan Lotte Mart. Di situ kan juga sering ada demo atau aksi damai,” lanjutnya. Selain di Pemuda, tempat sampah itu juga ditempatkan di beberapa titik, khususnya titik pantau Adipura. Beberapa taman seperti taman di sekitar Krucuk, dan taman Wahana Tata Nugraha Terminal Harjamukti pun memiliki tempat sampah serupa. Tempat sampah itu tersebar di 24 titik di Kota Cirebon seperti Jl Siliwangi, Karanggetas hingga Pasuketan. Untuk pembangunan 24 titik tempat sampah itu, setidaknya dibutuhkan anggaran sekitar Rp72 juta.  “Memang kita buat ini untuk mempercantik kota. Kita tempatkan ini di 24 titik, termasuk juga taman-taman yang menjadi titik pantau Adipura,” tukasnya. Terpisah, anggota DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya SFilI mengaku belum mengetahui keberadaan tempat sampah di separator jalan itu. Dirinya khawatir bila keberadaan tempat sampah itu mengganggu para pengguna jalan. “Setidaknya ditempatkan di areal yang strategis. Nanti mungkin akan kita tanyakan lebih lanjut mengenai program-program dan hal yang sudah dilakukan oleh DKP. Termasuk juga alasan menempatkan tempat sampah di situ,” tuturnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: