Bensin Eceran Tembus Rp9.500

Bensin Eceran Tembus Rp9.500

KUNINGAN - Kenaikan harga bensin dari semula Rp6.500 menjadi Rp8.500 di SPBU, diikuti di tingkat eceran. Dari inforamasi yang Radar himpun, harga bensin di tingkat pengecer berbeda-beda, tergantung jarak tempuh. Di pinggiran Kuningan, misalanya, seperti di Kecamatan Ciniru dan Cibeureum harga dijual Rp9.500 per liter. Bahkan, di Kecamatan Cigugugur pun dijual dengan harga sama. Padahal jaraknya dekat dengan SPBU. “Tadi saya beli mah harga Rp9.500/liter. Kalau dibandingkan dengan harga awal Rp8.500. Jadi, ada selisih Rp1.000. Saya sih maklum, kerena kan di pinggiran kota jadi si penjual harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli ke SPBU,” Tri Susanti kepada Radar, kemarin (18/11). Bagi warga pinggiran, kata ibu satu anak ini, tidak mempermasalahkan harga. Karena bagi warga yang terpenting stok bensin ada. Ketika bensin tersedia, harga pasti normal. Beda ketika kosong, penjual akan seenaknya menentukan harga jual. Ini terjadi ketika bensin dibatasi beberapa waktu lalu. Dian Sudiyana warga Desa Cijemit Kecamatan Ciniru, mengatakan hal yang sama. Menurutnya, harga jual Rp9.500 tidak biasanya. Karena ketika belum naik, harga bensin eceran hanya di angka Rp7.000. Ia memprediksi, kenaikan harga yang mencapai selisih Rp1.000 karena belinya antre. “Katanya sih harga Rp9.500 akan selamanya, karena jarak tempuh yang cukup jauh dari SPBU. Kalau saya sih tidak mempermasalah harga yang penting ada,” sebutnya. Harga yang Rp9.500 juga terjadi di Kecamatan Cigugur. Ija, penjual DVD di Jalan Sudirman mengatakan, ketika membeli dua liter ia membayar Rp19 ribu. Tapi karena butuh, dirinya tidak banyak protes. Sementara Iyan Supriana warga Kelurahan Citangtu menyebutkan, harga eceran hanya Rp9.000. Ia menyebutkan, harga tersebut wajar. Karena biasanya pun selalu selisih Rp500 dari harga di SPBU. “Mungkin dekat dengan SPBU jadi harganya cukup Rp9.000. Kalau di pingggiran, saya dengar ada yang menembus Rp10 ribu,” sebutnya. Sementara Asep, penjual bensin eceran mengatakan, harga Rp9.500 dibilang wajar karena jarak tempuh serta ongkos angkut. Kalau menjual Rp9.000 atau keuntungan Rp500/liter sudah tidak sebanding dengan ongkos yang dikeluarkan. “Saya kan nitip ke mobil angkutan, kalau menjual dengan harga Rp9.000 untungnya minim. Kalau ada untung Rp1.000 masih ada buat makan,” ucap Asep, pengecar di Kecamatan Cibeureum. (mus)   Foto agus mustawan: Radar Kuningan Harga bensin ecaran dipingiran mencapai Rp9.500 ada selisih Rp1.000 dari harga di SPBU.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: