Sulvana Selamatkan Muka Pertina
Tinju Pulang Tidak dengan Tangan Hampa BEKASI – Sulvana Darise memecah kebuntuan kontingen tinju Kota Cirebon di Porda Jabar XII/2014. Sulvana berhasil menyumbangkan medali emas setelah menumbangkan petinju tuan rumah, Vivia Putri Tanao Karubaba di final kelas 60 kg putri dengan kemenangan mutlak 45-27, 40-28, dan 46-28. Sebelumnya, para petinju Kota Cirebon berguguran di babak penyisihan. Termasuk diantaranya dua petinju proyeksi emas, Hana Pertiwi (45 kg putri) dan Irwan Setiawan (95 kg putra). Terjadi insiden yang membuat gaduh arena pertandingan tinju saat Sulvana mengalahkan Vivia. Wasit yang memimpin pertandingan cenderung memihak kepada tuan rumah. Pada saat pengumuman keputusan pemenang wasit malah mengangat tangan Vivia, padahal hakim memberikan kemenangn mutlak kepada Sulvana. Kejadian itu langsung disambut cemoohan suporter Kota Udang yang memenuhi kursi penonton. Sulvana memang tampil meyakinkan sejak ronde pertama. Kombinasi straight dan jab bertubi-tubi mengenai sasaran. Bagian kepala Viva menjadi target empuk, double cover yang sering kali terbuka membuat pertahanan Vivia mudah ditembus. Sulvana menguasai tiga ronde dari empat ronde yang dipertandingkan. Vivia hampir terjatuh di ronde kedua saat hook kiri Sulvana tepat mengenai rahangnya. Namun, dia bertahan dengan merangkul Sulvana. Di ronde keempat, stamina Sulvana mulai terkuras. Akurasi pukulannya mulai berkurang, pertahanannya juga terbuka. Vivia berhasil menambah perolehan angka. Namun, gagal mengejar perolehan poin yang dihasilkan Sulvana. Emas yang diraih Sulvana merupakan perdana dari cabang tinju di porda kali ini. Hasil itu ditanggapi emosional oleh pelatih tinju Kota Cirebon, Anden Mukaly. Anden tak kuasa menahan rasa haru. “Kali ini saya benar-benar di sakiti di porda. Tiga petinju andalan saya dipecundangi oleh keputusan wasit dan hakim. Hana, Irwan, dan Isdo harusnya tembus ke final. Mereka dijegal di penyisihan,” katanya. Dengan raihan satu medali emas, kontingen tinju Kota Cirebon gagal mewujudkan targetnya. Bahkan, prestasi tahun ini menurun dari porda empat tahun sebelumnya. Di porda Jabar XII/2010, kontingen tinju membawa pulang dua emas. “Kita gagal karena dicurangi. Itu sangat menyakitkan,” keluh Anden. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: