Liga Ogah Dicap Salah
MUNCULNYA kabar percobaan penyuapan kepada pemain PSGC Ciamis sehari sebelum laga semifinal Divisi Utama 2014 membuka kembali bobroknya kompetisi kasta kedua nasional itu. Di dalam posisi ini, kekuatan PSSI dalam hal ini PT Liga Indonesia (PT LI) untuk memproteksi kompetisi pun jadi dipertanyakan. Harusnya, PT LI sebagai operator yang menaungi Divisi Utama sudah mempunyai early warning system bahwa kejadian kurang sportif seperti ini bisa muncul. Sebab, pasca munculnya insiden sepak bola gajah yang menyeret nama PSS Sleman dan PSIS Semarang sebagai pesakitan, salah satu klub kontestan semifinalis Divisi Utama ini disebut-sebut sebagai pemicunya. Dengan peringatan dini, maka tindakan oknum yang sampai mendekati hotel pemain di kawasan sekitaran Bandara Juanda, Surabaya, tidak sampai terjadi. Namun, terkait dengan tindakan yang blak-blakan dari oknum penyuap itu, PT LI tidak mau disebut kecolongan dalam tugasnya untuk memproteksi pertandingan semifinal dan final. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris PT LI, Tigorshalom Boboy. Ditemui di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta, kemarin (24/11), Tigor menyebut semua prosedur pengamanan sudah dilakukan jajarannya. \"Bahkan semua bidang keamanan PT LI sudah kami kerahkan ke Sidoarjo semua,\" ujarnya. Menurut Tigor, untuk pengamanan pertandingan dan pengamanan klub-klub kontestan semifinal memang masih bersifat pengamanan di dalam arena pertandingan. Di luar arena, pengamanan dilakukan dengan mengawal perjalanan klub dari hotel tempatnya menginap ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai venue-nya. Sementara, untuk pengamanan di setiap hotel tempat klub menginap, diakuinya tidak dilakukan. \"Kami tidak mau terlalu berlebihan saja dalam melakukan pengamanan ini. Semua pengamanan yang kami lakukan sudah sesuai standar. Khawatirnya kalau pengamanan kami lakukan dengan secara extra ordinary, maka akan membuat klub jadi tidak nyaman,\" tuturnya. Nah, dalam case ini, PT LI balik meminta klub untuk lebih proaktif apabila mendapati upaya-upaya tidak sportif seperti ini. Karena, lanjut Tigor, PT LI juga tetap konsen untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mencoreng sportivitas tersebut. Harapannya, klub bisa langsung melapor ke PT LI. \"Di sana kan ada perwakilan kami yang mengawal jalannya pertandingan. Laporkan saja kepada mereka. Dari merekalah kami akan menindak lanjuti itu, bisa diteruskan ke Komdis PSSI supaya bisa diinvestigasi. Bukan malah berbicara di media, bagaimana pun juga ini kan kasus besar, dan harus diselesaikan bersama-sama. Kami juga butuh mereka (klub, red),\" tegasnya. Lantas, apakah sudah ada laporan dari manajemen PSGC atau dari ofisial PT LI di Sidoarjo yang terkait dengan percobaan penyuapan itu? Tigor menggelengkan kepalanya. \"Masih belum ada satu pun laporan yang terkait dengan penyuapan itu. Kami baru mengetahui dari media,\" imbuh dia. Di sisi lain, manajemen PSGC yang diwakili bendahara tim, Erwan Darmawan mengakui bahwa pihaknya memang tidak melaporkan hal tersebut. Karena, menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihaknya spontanitas belaka. \"Bahkan untuk sekadar mengambil gambar siapa pelakunya saja kami tidak sempat,\" tandasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: