Pleno Ricuh, Munas Golkar Tetap 30 November

Pleno Ricuh, Munas Golkar Tetap 30 November

JAKARTA - Rapat Pleno untuk persiapan pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) ke-IX Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar kemarin berlangsung panas. Mantan ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yoris Raweyai mendadak masuk ke ruangan rapat dan menuntut munas ditunda. Alhasil, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie memutuskan menunda Pleno. Rapat tersebut sedianya mengagendakan pembentukan panitia munas dan menentukan lokasi pelaksanaannya. Sebab, lokasi-lokasi yang diusulkan sebelumnya, mulai Bandung, Surabaya, dan Denpasar tidak mendapatkan izin penyelenggaraan. Rapat yang berlangsung sejak pukul 15.45 itu awalnya berlangsung tertutup. Namun, sekitar pukul 17.30, sekelompok massa mendadak mendatangi gedung tempat pelaksanaan pleno. Beberapa di antara mereka mengenakan jaket AMPG. Puluhan massa tersebut meneriakkan nama Nurdin Halid. Tidak lama kemudian, Yoris masuk ke dalam ruang rapat dan mempertanyakan pelaksanaan Pleno tersebut. Sebab, Pleno sebelumnya sudah menetapkan munas dilaksanakan pada 15 Januari 2015. “Kok tiba-tiba Rapimnas menetapkan seperti itu (30 November),” ucapnya. Kepada wartawan, Yoris mengklaim dia datang untuk menenangkan kader-kader muda Golkar. “Saya tidak ikut (pleno). Saya serahkan kepada peserta pleno. Yang penting DPP harus melaksanakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada,” tuturnya. Rapat pleno kemudian diskors cukup lama. Dua jam diskors, Aburizal belum menampakkan diri. Dia memilih menemui sejumlah wartawan di ruangan lain. Menurut Ical, panggilan Aburizal, orang-orang yang mendatangi ruang rapat menjelang masa skors bukan pengurus DPP Partai Golkar. “Karena sampai sekarang belum kondusif maka saya putuskan sidang akan ditunda besok (hari in, red),” tutur Ical. Agendanya tetap sama, yakni melaksanakan keputusan Rapimnas untuk menyiapkan pelaksanaan munas pada 30 November mendatang. Menurut dia, secara hirarki DPP berada di bawah Rapimnas. Artinya, apapun keputusan Rapimnas, maka DPP harus melaksanakan. Karena Rapimnas memutuskan munas diselenggarakan 30 November, maka pihaknya harus menyiapkannya. Rapimnas menugaskan ketua umum membentuk kepanitiaan munas, dan pihaknya telah menunjuk dua orang. “Yang pertama steering committee saudara Nurdin Halid dan organizing committee saudara Supit (Ahmadi Noor supit),” lanjut politikus 68 tahun itu. Usai memberikan keterangan pers, Ical kembali masuk ke ruang rapat pleno dan disambut tepukan dari para peserta rapat. Kedatangan Ical singkat saja. Dia duduk di kursinya, lalu menyatakan bahwa rapat pleno DPP Golkar ditunda hari ini. setelah itu, dia bergegas meninggalkan ruang rapat. Kontan sikap Ical menuai protes sejumlah anggota. (byu/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: