Total KIP dan KKS 105 Ribu RTS
Jumlah KIS Belum Ada Gambaran KUNINGAN - Rapat antara pihak Kantor Pos, dinsosnaker, Bank Mandiri, BPS Kuningan, bagian kesra dan bagian ekonomi di ruang Asda II Setda Kuningan, terkait tiga kartu sakti berikut penyaluran dana kampensasinya mulai ada gambaran. Meskipun secara data nama dan alamat belum lengkap. “Hasil rapat tadi (kemarin, red) sudah ada gambar bahwa penerima KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) berjumlah 105 ribu. Tapi jumlah itu belum lengkap, karena menunggu dulu by name by Andres (nama dana lamat, red),” ucap Kadinsosnaker Kuningan, Drs H Dadang Supardan MSi kepada Radar usai rapat, Senin (24/11). Untuk mengetahui lebih lengkap data tersebut, pihaknya sudah mengutus pegawai dinsosnaker ke Bandung untuk rapat. Bahkan, ia pun pada hari Selasa akan berangkat langsung untuk mengetahui data lengkap. Jumlah tersebut, lanjut dia, di luar jumlah KIS. Karena hingga saat ini data KIS belum ada gambaran. Kalau mengacu kepada jumlah BPJS penerima bantuan iuran atau PBI adalah 504.261 orang. Namun jumlah riilnya menunggu keputusan dari pusat. “Sebenarnya kalau mengacu kepada aturan pencairan dan penyerahan tiga kartu mulai tanggal 18 November hingga tanggal awal Desember, pencairan dana kompensasi sebesar Rp400 ribu untuk bulan November dan Desember,” ujar mantan kadisdik Kuningan itu. Kabag Ekonomi Trisman Supriatna ikut menambahkan, dari data yang dimiliki kantor pos dari data sebanyak itu baru 2.952 RTS yang sudah lengkap. Sedangkan sisanya menyusul. “Iya 105 ribu RTS untuk KKS dan KIP. Sedangkan KIS belum ada. Tapi kalau saya prediski, total penerima ada sekitar 150 ribu RTS,” ujarnya. Terpisah, Kepala Kantor Pos Kuningan Tiarsa Wahyudi yang dihubungi Radar terkesan hati-hati dalam memberikan pernyataan. Ia mengatakan, pihak pos masih menunggu data daftar nominatif dari Bank Mandiri. “Datanya belum valid, karena tidak ada nama dan alamat. Takut berubah angkanya, jadi saya belum berani menyampaikan kecuali sudah ada nama dan alamat RTS. Kalau masalah pembayaran setelah kartu lengkap, segera kami bayarkan. Untuk batas pembayaran sampai Desember,” ujarnya. Tiarsa mengaku, pihaknya ingin segera kartu itu turun dan ingin langsung dibagikan. Sebab, ia merasa kasihan kepada warga yang selalu menanti. “Kami sudah siap, tinggal kartu datang, langsung dibagikan. Kami ingin cepat kelar, karena hal ini tetap menguras energi. Terlebih panyaluran kartunya belum ada kepastian,” lanjut pria asal Sumedang ini. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: