POBSI-PGSI Tuntut Pemkot
CIREBON – Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014 menjadi ajang pembuktian para atlet putra daerah Kota Cirebon. Hasil pembinaan bertahun-tahun membuahkan hasil manis dengan sejumlah raihan medali emas. Perjuangan para atlet mengantarkan Kota Cirebon mewujudkan target dengan raihan 18 medali emas, 19 perak dan 31 perunggu. Selama berjuang di Kabupaten Bekasi, sejumlah cabang olahraga (cabor) tampil menonjol. Beberapa meraih prestasi sesuai target yang dicanangkan KONI. Ada juga cabor yang mampu tampil luar biasa dengan melampaui target. Pencak silat dan renang sukses memenuhi target: 3 medali emas. Sedangkan capaian luar biasa ditorehkan oleh biliar dan gulat. Biliar ditarget 2 medali emas oleh KONI, tapi sukses dengan 4 emas. Begitu juga gulat. Mereka meraih 3 emas dari 2 emas yang dicanangkan KONI. Gulat berhasil melampui targetnya lewat aksi heroik Andi Siddiq di hari terakhir Porda Jabar XII/2014, Sabtu (22/11) akhir pekan lalu. Andi menyumbangkan emas terakhir bagi kontingen Kota Cirebon. Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Cirebon, Saut Pasaribu berharap, prestasi para pebiliar andalannya membuka mata publik. Dia berharap, image negatif permainan biliar hilang dari masyarakat. “Kita telah membuktikan, dengan bermain biliar generasi muda Kota Cirebon mampu berprestasi. Masyarakat harus membuka mata dan mengakui biliar sebagai olahraga prestasi yang harus terus dikembangkan,” katanya. Saut menggantungkan harapan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk berperan aktif dalam mengembangkan biliar. “Kita punya potensi yang sangat besar. Banyak atlet berbakat yang lahir di meja biliar. Pemerintah harus punya komitmen. Jangan menganggap biliar sebagai tempat hiburan semata,” sindirnya. Sementara itu, selain sukses melampaui target dengan raihan 3 emas, gulat merupakan penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Kota Cirebon. PGSI menurunkan 17 pegulat di porda. Totalnya, gulat menyumbangkan 16 medali dengan spesifikasi 3 emas, 5 perak dan 8 perunggu. Itu artinya, dari 17 pegulat yang diturunkan, hanya satu yang gagal menyumbangkan medali. Sekretaris Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon, Atep Kosasih mengungkapkan, pihaknya tak akan menuntut banyak hal. Dia hanya berharap Pemkot Cirebon melalui Disporbudpar dan KONI mendukung sepenuhnya pembinaan para pegulat. Bentuk dukungan yang paling diharapkan PGSI, kata Atep, dengan menyediakan sarana latihan yang layak. “Yang sangat kita butuhkan saat ini adalah matras dengan spesifikasi khusus. Matras yang kita miliki saat ini sangat tidak layak. Saat pemusatan latihan, banyak pegulat porda yang cedera akibat matras tidak elastis,” tuturnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: