Tiap Hari Lembur, Ingin 1 Januari Anggaran Berjalan
Rapat Banggar tancap terus sampai malam-malam. Itulah status facebook seorang H Sugiarto yang diposting pada Selasa (18/11) lalu pada pukul 21.58. Tentu saja, maksud dari politisi PKB ini adalah ingin menggambarkan situasi kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Cirebon yang saat ini tengah ngebut membahas RAPBD Kabupaten Cirebon 2015 dengan sejumlah dinas dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Kabupaten Cirebon. MOHAMMAD JUNAEDI Sumber MESKI sejumlah anggota DPRD Kabupaten Cirebon saat ini tengah menjalani pemeriksaan kasus dugaan korupsi bansos, hibah dan bantuan keuangan APBD 2009-2013, namun sejauh ini kehadiran penyidik Kejaksaan Agung sepertinya tidak mengganggu. Rapat pembahasan anggaran yang dilakukan oleh Banggar dan TAPD Kabupaten Cirebon tetap berjalan lancar. Kemudian, sejak Senin sampai dengan Rabu pekan lalu, mereka pun disibukkan dengan kegiatan ke daerah pemilihannya masing-masing untuk menyosialisasikan dua raperda inisiatif yang hendak di bahas, seperti raperda tentang penanggulangan HIV dan AIDS dan raperda tentang penyelenggaraan perizinan terpadu. Kerja cepat ini tentu saja dimaksudkan agar pembahasan RAPBD Kabupaten Cirebon tahun 2015 segera rampung. Kemudian, disahkan dalam rapat paripurna istimewa yang disaksikan dan ditandatangani oleh bupati Cirebon. Kemudian, diajukan kepada gubernur Jawa Barat untuk dievaluasi yang menghabiskan waktu sekitar 12 hari kerja. Pasca evaluasi, dibahas lagi untuk disesuaikan dengan hasil evaluasi, setelah fix baru bisa ditetapkan menjadi Perda APBD Kabupaten Cirebon tahun 2015. “Kita ingin minggu pertama atau kedua di bulan Desember pembahasan selesai, sehingga minggu ke tiga bisa dikirimkan ke gubernur dan akhir Desember bisa ditetapkan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH. Sesuai dengan hasil rapat di badan musyawarah (bamus), jadwal sosialisasi raperda tidak mengganggu pembahasan RAPBD 2015. Sehingga, jadwal kegiatan DPRD dipadatkan sampai dengan larut malam. “Pagi sampai siang kita sosialisasi, sore sampai dengan malam hari kita bahas RAPBD 2015,” bebernya. Ji Mus menegaskan, bahwa profesionalitas anggota DPRD harus tetap dikedepankan. Artinya, dengan kesibukan agenda kerja DPRD dan menumpuknya sejumlah persoalan yang dialami oleh anggota dewan, khususnya mereka yang masuk ke dalam banggar, tidak menghalangi rentetan jadwal pembahasan RAPBD. Walau, diakui adanya pemeriksaan oleh tim Kejaksaan Agung sedikit memecah konsentrasi para anggota dewan. “Itu sudah menjadi resiko pekerjaan, tugas utama tetap kita jalankan yakni ikut menyiapkan anggaran pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Diakui, menjadi anggota badan anggaran apalagi pimpinan adalah tugas yang sangat berat. Tanggung jawab besar berada dipundak mereka, karena badan anggaran bertugas membahas serta merumuskan prioritas anggaran pembangunan yang tentunya harus menyentuh segala aspek, baik sosial, ekonomi, politik dan budaya. “Salah sedikit dalam menempatkan pos anggaran, bisa berakibat fatal. Makanya, saya mengingatkan kepada teman-teman banggar untuk hati-hati, cermat dalam menganalisa serta harus menjunjung tinggi kepentingan rakyat,” terangnya. Pihaknya berharap, pembahasan anggaran tahun 2015 mampu memberikan dampak yang cukup signifikan dalam pembangunan daerah di tahun mendatang. Sebab, belajar dari tahun sebelumnya, pembangunan harus memprioritaskan kepentingan rakyat secara umum. “Mudah-mudahan, hasil pembahasan ini bisa menjadikan Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: