Nama-nama Berkembang Lagi
Tiga Pejabat Senior Masuk Posisi Staf Ahli KEJAKSAN - Mutasi terus menunjukan dinamika dari hari ke hari. Meskipun pelaksanaannya belum dipastikan, namun pergerakan terus berubah dari waktu ke waktu. Bahkan, tiga nama staf ahli wali kota disebut sudah tercatat. Mereka adalah Kepala DPPKD Sukirman SE MM (Maman Kirman), Kepala Bappeda Ir Budi Raharjo MBA dan Kepala Bapusipda Drs Hayat MSi. Sementara untuk pejabat promosi, masih tiga nama yang sering disebut selama ini antara lain Eko Sambudjo, Agus Mulyadi, dan Jaja Sulaeman. Meskipun belum ada jaminan sebelum waktu pelaksanaan mutasi digelar, namun sumber koran ini menyebutkan beberapa nama pejabat yang akan terkena rotasi dan mendapatkan promosi. Untuk staf ahli, hampir dipastikan tak akan di isi tiga pejabat promosi. Pasalnya, tiga staf ahli akan diisi PNS senior. Sumber itu menyebut Maman Kirman, Budi Raharjo dan Hayat. “Hampir pasti ketiganya staf ahli. Sudah dikomunikasikan dengan para pihak,” ujarnya, Rabu (26/11). Sementara posisi pejabat promosi masih di antara tiga nama. Yakni Kepala Bagian Perekonomian Setda Drs Agus Mulyadi MSi, Kepala Bidang Perbendaharaan DPPKD Eko Sambudjo SSos dan Kepala Bagian Administrasi Kemasyarakatan Setda Drs Jaja Sulaeman MPd. Untuk nama terakhir, perubahan masih dimungkinkan. Jika komposisi itu terjadi, Agus Mulyadi akan ditempatkan menjadi kepala BPMPPT menggantikan Ir Vicky Sunarya. Sedangkan Vicky akan berpindah tugas menjadi kepala Bappeda. Eko Sambudjo akan mengisi pos kepala DPPKD menggantikan Maman Kirman. Hal yang sama terjadi jika Jaja Sulaeman promosi eselon dua. Posisinya akan ditempatkan sebagai kepala Bapusipda menggantikan Hayat yang menjadi staf ahli. Namun, jika Jaja benar-benar tergeser, posisi pejabat promosi tersebut kemungkinan ditempatkan pada selain Bapusipda. Tidak sampai disitu, formasi para Kepala Bagian (Kabag) Setda banyak mengalami pergeseran. Kepala Bagian Ortala Setda Dalhari SH disebut akan menjadi kepala Kantor Damkar menggantikan Drs Adam Nuridin. Adam selanjutnya akan menjadi Sekretaris. Sementara, pos yang ditinggalkan Agus Mulyadi, disebut akan diisi antara Kadini Ssos yang saat ini menjabat Kabag Perlengkapan Setda atau Kepala Bidang Penganggaran DPPKD Iing Daiman SIP MSi. Jika Kadini yang menjadi Kabag Perekonomian, posisinya saat ini sebagai Kabag Perlengkapan akan di isi Syaroni ATD MT. Kabag Umum Ma’ruf Nuryasa AP akan mengisi pos Sekretaris Dishubinkom menggantikan Ujianto Wahyu Utomo ATD. Ujianto selanjutnya menjadi Sekretaris DPUPESDM. Kabag Umum yang ditinggalkan Ma’ruf Nuryasa, akan diisi Camat Harjamukti Suwarso Budi Winarno AP MSi. Ada juga Siti Julaeha SH MSi yang selama ini menjabat kasubag Perundang-undangan. Ia dikabarkan akan mendapatkan promosi eselon III. Wanita yang akrab disapa Ijul ini akan menempati kabid pengembangan karir dan pembinaan pegawai di BK-Diklat, menggantikan Hj Setia Herawati SSos MSi. Ijul dianggap memiliki kemampuan menempati posisi sebagai kabid karena memahami aturan, termasuk aturan kepegawaian. Ijul kepada wartawan kemarin sore di Masjid Al Kautsar pemkot tidak menampik jika dirinya ingin pindah karena cukup lama menduduki posisi yang ada. “Kalaupun pindah, tidak perlu jauh-jauh. Sekitar sini (setda, red) saja,“ Kata Ijul. Bagaimana dengan Setia Herawati? Wanita yang akrab disapa Heti ini akan menduduki jabatan sebagai kabid sosial menggantikan Santi Rahayu. Heti dianggap memiliki pengalaman di bidang sosial sehingga tidak ada salahnya dikembalikan ke dinas sosial. Namun demikian, muncul kabar Heti juga bakal ditempatkan sebagai sekretaris camat. Kabid Mutasi, Mundirin, juga dikabarkan bakal kena rotasi. Walaupun posisinya sekarang mengatur nama-nama yang akan dimutasi, bukan berarti mutasi kali ini Mundirin tidak bisa disentuh. Hanya saja, siapa pengganti pria berpenampilan kalem ini sampai sekarang belum jelas. Pengamat kebijakan publik DR Cecep Suhardiman SH MH mengatakan, sejatinya mutasi reposisi dan promosi ditujukan untuk meningkatkan kinerja PNS yang ada di SKPD-SKPD. Pada akhirnya, mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. “Mutasi hal yang umum. Tetapi ada saja kekhawatiran promosi jabatan tidak didasarkan pada profesionalitas dan aturan. Tetapi justru transaksional. Ini merusak tujuan utama mutasi,” ujarnya. Cecep mengamati proses mutasi dan promosi di lingkungan Pemkot Cirebon. Pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu menilai ada posisi untuk eselon dua dari jabatan kepala bidang langsung kepala dinas. Padahal, idealnya dia harus melalui jabatan sekretaris atau setingkatkan terlebih dahulu. Hal ini menjadi persoalan dan menunjukan jenjang karir tidak jelas. Cecep berharap, kejadian demikian tidak terjadi pada mutasi nanti. Terlebih, ada tiga jabatan eselon dua yang kosong. “Mutasi jangan sampai transaksional. Ini pencideraan pada nilai profesionalitas pegawai,” pesannya. (ysf/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: