KOP Catur Ubah Sistem Laga Popkota

KOP Catur Ubah Sistem Laga Popkota

CIREBON – Klub Olahraga Pelajar (KOP) Catur melakukan perubahan sistem pertandinagan Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkota) Cirebon 2014. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, khusus pada kelompok SMA dan SMP putra akan digelar babak penyisihan. Hal itu dilakukan karena waktu pelaksanaan popkota yang mendesak, yakni selama sepekan: 15-21 Desember 2014. Ketua KOP Catur, Johanes Ciputra menjelaskan, untuk kelompok SMA dan SMP putra, setiap tahun pesertanya selalu membeludak. Pada popkota tahun lalu, peserta di kelompok SMA putra sebanyak 90 orang dan 70 peserta di kelompok SMP. “Jika digelar tanpa babak penyisihan, sepekan tidak akan cukup untuk bertanding catur,” ujarnya, kemarin (30/11). Menurut Johanes, babak penyisihan hanya akan dilakukan dalam sehari. Setiap pecatur hanya melakoni satu laga. Pecatur yang kalah dinyatakan gugur, pemenangnya berhak maju ke putaran final. Di putaran final, pertandingan dilanjutkan dengan sistem swiss lima babak. “Dengan demikian, setelah melalui babak penyisihan jumlah peserta akan menyusut hingga setengahnya,” terang Johanes. Perubahan yang dilakukan KOP hanya pada sistem pertandingan. Jumlah nomor yang dipertandingkan tetap sama. Yakni catur standar, cepat, serta catur kilat untuk kelompok SMA, SMP dan SD putra/putri. Pertandingan catur standar digelar paling awal. “Peringkat enam besar catur standar untuk semua kelompok berhak mengikuti nomor catur cepat dan kilat,” ujar Johanes. Nah, karena diberlakukan babak penyisihan, di kelompok SMA dan SMP putra, ada sejumlah pecatur yang menjadi seeded. Para pecatur unggulan mendapat kesempatan istimewa lolos ke putaran final tanpa melalui babak penyisihan. Di kelompok SMA putra ada delapan pecatur seeded, sedangkan di kelompok SMP putra ada enam pecatur seeded. “Para pecatur unggulan itu telah masuk ranking KOP. Itu berdasarkan prestasi para pecatur. Tidak hanya prestasi popkota sebelumnya, namun prestasi di berbagai event lainnya,” beber Johanes. Perlakukan istimewa kepada para pectur unggulan, kata Johanes, untuk menjaga kualitas kompetisi Popkota 2014. “Jika dibiarkan bertanding di babak penyisihan, hasil drawing bisa mempertemukan para pecatur unggulan. Bila itu terjadi, putaran final tidak akan kompetitif,” katanya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: