TKW Hongkong Pulang Tanpa Nyawa

TKW Hongkong Pulang Tanpa Nyawa

Dikabarkan Menjadi Korban Kebakaran di Ruko Tempat Kerjanya MAJALENGKA - Satu lagi catat­an kelam menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) Majalengka. Informasi yang dihimpun, Yati Ruhyati alias Melinda Mochtar TKW asal Desa Sukaraja Wetan Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka meninggal dunia di tempat rantaunya Hongkong. Nahasnya lagi, Yati dikabarkan tewas terbakar di tempat kerjanya. Jenazah Yati baru tiba di rumah duka pada Sabtu (6/12) sekitar pukul 09.00 WIB diantarkan oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Jenazah langsung disemayamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat tanpa dilakukan otopsi. Kedua orang tua korban Surya dan Mutiah mendapat kabar duka melalui telepon seluler dari rekan almarhuman yang juga bekerja di Hongkong sebulan yang lalu, Kamis (13/11). “Saat itu sekitar pukul 09.00 waktu setempat kami mendapatkan informasi dari teman Yati. Kami kaget dan awalnya tidak percaya dengan kebenaran kabar itu,” katanya. Di Hongkong rupanya Yati dikenal dengan nama Melinda, sehingga kedua orang tuanya pun tidak percaya tentang kabar Yati meninggal dunia. anggota keluarganya. Nama Melinda merupakan identitas baru tewas terbakar sekitar pukul 02.00 waktu setempat setelah ruko yang menjadi tempat kerja sekaligus tempat tinggalnya hangus dilalap si jago merah. Dari informasi tersebut, pihak keluarga segera mencari data tentang kabar yang membuat syok dengan meminta bantuan kedutaan RI di Hongkong. Yati rupanya berangkat ke Hongkong atas bantuan temannya. Sedangkan rekan korban kala itu berangkat ke negara Malaysia untuk bekerja dengan menggunakan visa kunjungan sementara (visa turis). Mereka tidak berangkat melalui perusahaan jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kedua orang tua Yati tidak mengetahui persis informasi dari rekan korban yang saat itu menghubunginya. Temannya hanya menyatakan kalau jenazah sedang diurus oleh Lembaga Bantuan Hukum setempat. Setahu Surya, semasa hidupnya saat bekerja ketika ruko sudah tutup korban tidak bisa bepergian kemanapun karena selalu di kunci dari luar oleh majikannya. “Kami menduga putri kami terjebak di ruko tempatnya bekerja saat terjadi kebakaran. Dia tak bisa keluar untuk menyelamatkan diri,” ucap Surya. Menurutnya, korban berangkat ke Hongkong pada 2012 silam dan sebelumnya bekerja di Malaysia menjadi pembantu rumah tangga dan menikah dengan pria asal Malaysia. Dari buah pernikahannya itu Yati dikaruniai satu orang anak yang kini sudah berusia 9 tahun. Tahun 2009 lalu, suaminya meninggal di daerah Sukaraja sehingga membuat Yati kembali harus bekerja ke Malaysia. Di tempat kerja yang baru dia bertemu dengan temannya yang kemudian mengajaknya untuk bekerja di Hongkong sebagai pelayan toko. Sampai ahirnya dia meningal akibat kebakaran yang menimpa tempat kerjanya. Lebih lanjut, Mutiah menambahkan, selama di Hongkong korban biasa mengirim uang untuk keperluan sekolah anaknya serta biaya hidup keluarga. “Kami tidak mengetahui secara persis berapa gaji Yati setiap bulannya. Keluarga kini hanya berharap kepada majikan agar bisa memenuhi hak-hak anak kami yang belum diserahkan untuk keperluan anaknya bersekolah,” harapnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: