Kebut Atlet Proyeksi Porda 2018

Kebut Atlet Proyeksi Porda 2018

CIREBON – Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014 di Kabupaten Bekasi, 12-23 November lalu merupakan debut perdana bagi cabang wushu Kabupaten Cirebon. Meski gagal membawa pulang medali emas, Wushu Indonesia (WI) Kabupaten Cirebon terbilang cukup sukses dengan raihan 2 perak dan 2 perunggu. Kesuksesan itu tidak membuat wushu jemawa. Pasca porda, WI malah kian bersemangat melaksanakan pembinaan. Sebanyak 12 pewushu putra dan putri dipersiapkan untuk porda empat tahun mendatang. “Kami bersyukur mampu menyumbangkan medali pada penampilan perdana kami di porda. Namun demikian, kami tidak akan cepat puas,” ujar Ketua Umum WI Kabupaten Cirebon, Eko Roeswiyanto, kemarin (7/12). Pelatih Wushu Kabupaten Cirebon, Andreas Leimena mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah fokus membina ke-12 pewushu junior. Dengan tegas Andreas mengatakan, WI harus mampu menyumbangkan medali emas bagi kontingen Kabupaten Cirebon di Porda Jabar XIII/2018. “Kita harus bisa memanfaatkan waktu yang panjang sebelum Porda 2018 di Kabupaten Bogor digelar untuk mempersiapkan para atlet sebaik mungkin,” katanya. Menurut Andreas, ke-12 pewushu yang saat ini berada dalam pantauannya merupakan atlet-atlet potensial yang masih berusia muda. Deangan pola pembinaan yang benar, Andreas yakin empat tahun mendatang para pewushu junior bisa bersinar di porda. “Banyak tantangan dalam melaksanakan pembinaan. Namun demikian, kita harus tetap yakin dengan segala potensi yang kita miliki,” ucapnya. Andreas berharap, ke depan wushu tidak hanya sendirian bekerja keras mencetak atlet andal. Peran semua stake holder, termasuk pemerintah daerah dan KONI harus optimal. Pelatih yang hijrah dari Kota Cirebon itu mengatakan, KONI dan Disbudparpora sebagai kepanjangan pemerintah daerah harus memiliki kesadaran yang sama dengan WI. Yakni membangun sistem pembinaan yang baik dan terarah. “Keikutsertaan kita di Porda 2014 menjadi pelajaran berharga. Mengelola olahraga bukan semata-mata urusan pelatih dan manajer, semua pihak memiliki perannya masing-masing. Makanya, program pembinaan harus diatur dengan sistem yang baik dan terarah,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: