Sekolah Belum Terima Surat Penghentian Kurtilas

Sekolah Belum Terima Surat Penghentian Kurtilas

ANJATAN - Setelah Kemen­dikbud RI memutuskan mem­batalkan penerapan kurikulum 2013 (kurtilas), sejumlah se­kolah di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) mengaku belum menerima pemberitahuan secara resmi. Meski demikian, mayoritas sekolah sudah mengetahui pembatalan pelaksanaan kurtilas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tersebut. “Sudah tahu dari media,” kata kepala SMAN 1 Anjatan, Drs Ridwan kepada Radar, Senin (8/12). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan membatalkan pelaksanaan kurtilas di 211.779 sekolah di seluruh Indonesia, dan kembali menerapkan kurikulum 2006. Pembatalan diberlakukan untuk sekolah yang baru menerapkan kurikulum tersebut selama satu semester. Sementara, bagi 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 selama tiga semester diminta untuk terus melanjutkan sebagai percontohan. Terkait teknis peralihannya, Ridwan mengaku masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu. Sebagai pelaksana di lapangan, pihaknya siap melaksanakan semua keputusan yang diberikan Disdik Indramayu. “Pada dasarnya kami akan me­nurut dengan ketentuan peme­rintah, karena urusan kurikulum memang pusat yang mengatur. Tapi kami tetap menunggu petunjuk dari Kadisdik, kalau di daerah atasan saya kan Kadisdik,” ujar dia. Menanggapi keputusan Men­­dikbud itu, mantan ke­pala SMAN 1 Haurgeulis ini me­ngaku biasa saja dan enjoy. Apalagi pelaksanaan kurtilas di sekolahnya baru dilaksanakan 1 semester dan kemungkinan dikembalikan ke kurikulum 2006. “Konsep-konsep yang telah ditegaskan pada Kurikulum 2013 sebenarnya telah ada dalam Kurikulum 2006. Beda pada penempatannya saja. Kalau yang tadinya ada di kelas bawah, sekarang di kelas atas atau sebaliknya,” terang Ridwan. Hal senada disampaikan kepala SMPN 1 Anjatan, Bakhrudin SPd MPd. Masa peralihan tidak akan sulit karena kurtilas baru berjalan selama 1 semester dan para guru juga sudah terbiasa dengan kurikulum 2006. “Guru sudah biasa, buku-bukunya juga masih ada,” ucap dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: