61 Desa Rawan Konflik
Pemkab Gelar Rakor dan Evaluasi Pilwu Serentak INDRAMAYU – Sebanyak 61 desa dari 171 desa di Kabupaten Indramayu yang siap menggelar pemilihan kuwu (pilwu) serentak, Rabu (10/12) besok rawan konflik. Untuk itu harus dilakukan antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi konflik yang bisa mengganggu kondusivitas daerah. Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi dan evaluasi kesiapan pelaksanaan pilwu serentak, di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Senin (8/12). Rakor yang dipimpin Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi tersebut dihadiri perwakilan dari Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, Ketua Komisi A DPRD Indramayu Ir H Didi Mujahiri, dan pengawas pilwu. Sementara peserta rakor terdiri dari camat, unsur muspika, dan pihak-pihak terkait lainnya. Wabup Drs H Supendi MSi mengatakan, muspika merupakan ujung tombak suksesnya pelaksanaan pilwu serentak. Untuk itulah harus mampu mendeteksi daerah-daerah yang rawan konflik. Selain itu juga harus berhati-hati pada saat pembagian kartu suara, agar tidak ada yang terlewat. “Muspika juga harus bisa membimbing panitia pilkuwu, karena mereka banyak yang masih baru dan belum berpengalaman,” tandas Supendi. Dandim 0616 Indramayu diwakili Kasdim Mayor Inf Juhok Sukmawan mengungkapkan, jajaran TNI siap bersikap netral dalam pilwu. Menurutnya, pihaknya juga sudah mengirimkan surat telegram untuk anggota TNI agar bersikap netral. Bahkan kalau ada anggota yang melanggar maka akan dilakukan tindakan tegas. “Saat ini sudah ada tiga anggota babinsa yang dikarantina karena melanggar,” ujar Juhok. Di tempat terpisah, Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono SIK SH mengungkapkan, sebanyak 1.619 personel sudah disiapkan untuk mengamankan pilwu serentak. Kapolres juga menjelaskan bahwa berdasarkan analisa sebanyak 61 desa rawan konflik, untuk itulah harus dilakukan penjagaan dan pengamanan lebih. Ditambahkannya, selain dari anggota polres Indramayu, pengamanan pilwu serentak juga melibatkan anggota dari polres tetangga, seperti Subang, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: