Roket Armed Ditemukan di Linggasana
KUNINGAN-Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus dihebohkan dengan penemuan sebuah Roket Armed 76 Tarik, di sebuah kebun milik Jaya, Rt 3/2, Dusun Pahing, atau persis di belakang Kafe LG. Yang mengejutkan, roket itu masih aktif. Praktis, hal itu membuat warga was-was peluru pembunuh massal tersebut meledak di lokasi. Roket berkaliber 70 mm itu memiliki panjang 43 cm lengkap dengan pengait selongsong. Permukaan proyektil seluruhnya sudah berkarat, tapi pemantik ledakan ujung rocket tidak bisa diremehkan. Sedikit tertekan, maka bisa memicu daya ledak tinggi hingga mematikan. Roket itu memiliki jarak bidik hingga 12.000 meter. Roket pertama ditemukan oleh warga Linggasana, Asep Saprudin (30). Saat itu Ia tengah menggali tanah untuk bibit tanaman di lokasi. Tanah yang semula tertutup pohon pisang dengan tumpukan batu di sekitarnya itu dibersihkan guna perluasan lahan pembibitan tanaman. Asep terkejut bukan main saat di lokasi galiannya ada sebuah benda mirip peluru. Ia segera melaporkan temuannya tersebut ke Kades Linggasana, Hj Henny Rosdiana untuk diteruskan ke Polsek dan Koramil. Mereka khawatir peluru roket itu meledak. Polisi pun segera memasang police line. Tak berselang lama, Tim Gegana Brimob Cirebon tiba di lokasi lengkap dengan peralatan. Mereka pun memastikan peluru roket yang belum diketahui tahun produksinya tersebut masih aktif. Maka dengan sangat hati-hati, Tim Gegana membalut roket itu dengan potongan bambu agar pemantik ujung roket aman. Roket kemudian di lapis balutan terpal kuning anti ledak, lalu dimasukan ke dalam mobil untuk dibawa ke Markas Brimob Cirebon. “Peluru roket itu dibawa untuk di amankan ke Markas Brimob Cirebon. Mungkin untuk di leburkan,” terang Danramil Cilimus, Kapten Inf Supriyadi, didampingi Kapolsek Cilimus Kompol Sri Muktiningsih, kepada Radar. Supriyadi membenarkan roket itu masih aktif, karena sebelum hancur meledak, roket tidak mengenal masa kadaluarsa. “Bisa jadi roket ini sengaja disimpan di sini saat penjajahan belanda atau sempat ditembakan tapi gak meledak,” kata dia. Kepala Desa Linggasana, Hj Henny Rosdiana, menjelaskan, lokasi penemuan peluru roket armed tersebut berada di eks halaman rumah petinggi Belanda. Rumah itu kemudian direbut TNI hingga dijadikan asrama TNI. Lokasi inipun berdekatan dengan gudang amunisi TNI. “Tahun 2003 di sini pun pernah ditemukan peluru jenis AK 22 satu rentetan dengan isi 50 butir. Nah sekarang ditemukan lagi roket. Bisa jadi kalau tanah ini dibongkar masih banyak senjata lainnya,” ungkap Heni. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: