Pantau Soeratin, Lanjut PON Remaja

Pantau Soeratin, Lanjut PON Remaja

HASIL positif Timnas Indonesia U-16 maupun U-19 di rangakaian uji coba Internasional Desember ini belum membuat Fachry Husaini puas. Dia menegaskan bakal terus melakukan pemantauan pemain untuk mendapatkan skuad terbaik. Sebanyak 33 pemain yang ada saat ini, baik di U-16 dan U-19, menurut Fachry, belum ada yang posisinya aman. Jika ada pemain yang lebih baik dan potensial, maka sangat memungkinkan bakal ada pemain yang tergeser. Pelatih berkumis tersebut menjelaskan, pada Januari nanti dia akan melakukan pencoretan dan mekanisme rekrutmen pemain. \"Nanti dari 33 akan tersisa 25 pemain, tapi mungkin juga kalau ada yang sangat bagus, lebih dari yang ada sekarang, pemain yang sudah gabung timnas bisa tergantikan,\" ucapnya. Mengenai nama-nama pemain yang potensial untuk dipanggil, Fachry sudah mengantongi beberapa nama. Itu didapatkan setelah tim khusus yang dibentuk melakukan scouting di ajang Piala Soeratin pekan lalu. \"Ada beberapa, tapi tak bisa kami sebutkan,\" kata pelatih 47 tahun tersebut. Selain di Piala Soeratin, Fachry juga akan mengirimkan tim scouting menuju PON Remaja di Surabaya. Dia ingin melihat potensi-potensi pemain muda lainnya untuk direkrut ke tim proyeksi AFF U-19 Juli 2015 mendatang. Meski sudah ada tim scouting, Fachry sejatinya sedikit menyesalkan belum tampilnya muka-muka baru yang menjanjikan. Dari daftar pemain bagus di Piala Soeratin, nama yang dikantonginya saat ini hanyalah pemain-pemain yang dulu pernah dilihatnya saat blusukan mencari pemain. Sejak Juni 2014 lalu, Fachry memang telah berkeliling Indonesia, dari Asprov di Sumatera, sampai ke Papua untuk menemukan pemain. \"Mereka yang bagus menurut tim scouting, sebagain besar sudah saya lihat waktu seleksi ke daerah-daerah. Jadi sudah ada catatan mereka. Kalau begitu, masuk daftar scouting, bisa juga tidak dipanggil,\" tandasnya. Fachry sebelumnya sempat kesulitan melakukan scouting karena tidak ada turnamen kelompok umur yang rutin dibikin oleh PSSI. Karena itu, dia memutuskan berkeliling dari Asprov satu ke Asprov yang lain sampai menemukan ratusan pemain. Dari ratusan itu, lanjut Fachry, pemain yang terbaik saat ini sudah ada di Jakarta dan menjalani pemusatan latihan di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Wajar saja, jika akhirnya di even seperti Soerati, pemain terbaik yang muncul, dinilai belum layak dipanggil karena sejatinya dia sudah mengetahui performa mereka. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: