Tanam Pohon, Hijaukan Gunung Ciremai

Tanam Pohon, Hijaukan Gunung Ciremai

KUNINGAN – Pemerintah Jepang melalui Yamaha Musik Indonesia Distributor memprakarsai penghijauan. Untuk kali kelima, lahan eks kebakaran Gunung Ciremai di Lembah Lambosir, Kabupaten Kuningan pun menjadi titik penghijauan. Menggandeng Universitas Kuningan (Uniku), Rabu (10/12), mereka menanam bibit pohon sebanyak 52.000 batang di lokasi itu. Penanaman warga asal negara Samurai itu disaksikan Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda, Rektor Uniku Dr H Iskandar MM dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Uniku, Dr Ukas Suharfaputra MP. Dari Yamaha Musik Indonesia Distributor, hadir Divisi HR GA Yamaha Coorporation Japan, Yamashita. “Aktivitas restorasi di Gunung Ciremai ini untuk mengembalikan lahan eks kebakaran hutan agar mendekati hutan alam dengan perencanaan 5 tahun sejak 2010,” terang Yamashita, di sela pidatonya. Tahun pertama, pihaknya melakukan pemilihan spesies pohon lokal setelah melakukan penelitian vegetasi secara terperinci. Dari tahun ke-2 dilakukan pembibitan dan penanaman di area restorasi secara bertahap. Sampai tahun fiskal lalu, dilakukan penanaman 38.000 pohon di area 37,5 hektare selesai. “Di tahun terakhir ini, kami akan menanam total 52.000 pohon di area seluas 50 hektare. Penanaman akan berproses hingga Februari 2015,” sebutnya. Yamashita berharap, bibit pohon yang tertanam selama kurun lima tahun ini bisa tumbuh baik. Sehingga, hutan yang diinginkan terwujud, meski tetap diperlukan penang­gulangan agar bibit terlindung dari kemarau panjang. Sebab itu, mesti ada pemeli­hara­an berupa pengulaman dan penyilangan, pemantauan untuk mencegah kebakaran hutan. Di mana usaha tersebut memerlukan kerja sama semua pihak terkait dalam restorasi ini. “Kami ingin generasi muda bisa mengerti pentingnya hutan. Sampaikan hal ini kepada teman maupun keluarga di rumah,” pesan Yamashita. Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda, membeberkan be­berapa kadah mendasar tata kelola lingkungan hidup di Kuningan. Di antaranya pem­­bangunan harus mem­­per­­­hatikan kelestarian tata­nan lingkungan, kemu­dian mengindahkan daya dukung lingkungan dan bisa mening­katkan mutu lingku­ngan. “Pem­bangunan juga harus didukung oleh gerakan perlin­dungan dan peman­faatan keanekaragaman flora fauna,” imbuh Utje. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: