Patroli Harus Berdua
JAKARTA - Tewasnya Kapolsek Puncak Jaya Papua AKP Dominggus Awes benar-benar membuat Korps Bhayangkara terpukul. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menetapkan status siaga untuk Polda Papua terutama kawasan Puncak Jaya. Dalam status ini, semua senjata organik harus dibawa anggota Polri dalam bertugas. “Kelompok penyerang ini berbahaya, karena itu anggota harus waspada. Lakukan patroli bersama-sama, jangan sendirian,” ujar Timur usai menyaksikan acara latihan Gladi Penanggulangan Anti Terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua Depok kemarin (25/10). Penyerangan diduga dilakukan saat anggota polisi sedang lengah atau sendirian. AKP Dominggus juga sendiri saat diserang oleh dua orang dan ditembak dengan revolvernya sendiri. “Pastikan senjata aman dan siap digunakan, selalu koordinasi,” ujar Kapolri. Kabareskrim Komjen Pol Sutarman menambahkan, untuk tahap awal 170 pasukan Brimob Mabes Polri akan berangkat ke Papua. “Ini untuk menambah kekuatan Polda Papua,” katanya. Mantan Kapolres Surabaya ini mengakui, untuk mengantisipasi penyerangan terhadap polisi di Puncak Jaya membutuhkan skill Brimob yang jago di pegunungan. “Kalau hanya reserse saja repot karena medannya gunung. Untuk penyidik kasus kita ada satu tim 30 orang disana,” katanya. Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menambahkan, motif sementara diduga untuk merebut dan mengumpulkan senjata. “Saat itu, menurut saksi mata, penyerang mengincar revolver Kapolsek,” katanya. Senjata api rampasan itu diduga digunakan untuk melakukan aksi teror di masyarakat. “Hari ini (kemarin, red) ada baku tembak lagi, tapi Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujarnya. Anton menambahkan, atas jasanya gugur dalam dinas, AKP Dominggus Awes dinaikkan pangkat anumerta satu tingkat menjadi Kompol. “Keluarga besar Polri mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan hormat atas pengabdiannya,” katanya. (rdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: