Kontraktor Sport Center Belum Dibayar

Kontraktor Sport Center Belum Dibayar

SUMBER– Keinginan bupati agar pembangunan Sport Center Watubelah selesai tepat waktu, nampaknya jauh dari harapan. Sampai dengan saat ini kontraktor belum dibayar sepeserpun. Senin (15/12), sejumlah pengusaha yang menjadi sub kontraktor pembangunan Sport Center Watubelah mendatangi kantor PT Rhino Perkasa, perusahaan yang memenangkan tender kelanjutan pembangunan tahap kedua. Mereka meminta agar material dan tenaga yang sudah dikeluarkan segera dibayar, sebab proyek pembangunan sebentar lagi selesai. “Kami datang untuk melakukan penagihan,” ujar salah seorang sub kontraktor, Asep Kurniawan. Menurut Asep, nilai material yang sudah keluarkan dalam pembangunan proyek tersebut sebesar Rp1,04 miliar dalam bentuk kayu dan triplek. Tentu saja, bagi pengusaha lokal nilai segitu sangatlah besar. Tagihan ini harus segera dibayar agar roda usahanya terus berputar. “Itu nilai yang tidak sedikit pak, dampaknya pada usaha saya harus mandek sementara,” tuturnya. Penagihan Asep dan kawan-kawan, merupakan satu diantara penagihan yang sudah dilakukan sebelumnya. Pasalnya, sejak akhir pekan lalu, para sub kontraktor sudah dijanjikan oleh PT Rhino Perkasa bahwa pencairan bisa segera dilakukan. “Sejak hari Jumat kita dijanjikan, tapi nyatanya sampai sekarang belum dibayar,” ungkapnya. Mewakili rekan-rekan sub kontraktor, pihaknya ingin segera ada kejelasan mengenai pembayaran material dan hasil pekerjaan oleh PT Rhino Perkasa. Bila tidak segera dibayarkan sebelum jatuh tempo, segala cara akan dilakukan. “Kami akan terus menuntut hak kami,” tegasnya. Sementara itu, ketika dikonfirmasi salah seorang perwakilan PT Rhino Perkasa yang menerima keluhan para subkontraktor menjelaskan, sampai dengan saat ini pihaknya pun belum mendapatkan fresh money dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon. Padahal, sejak Jumat (12/12) lalu, dana sebesar Rp31 miliar sudah ada di bank bjb. “Semua persyaratan sudah dipenuhi, tinggal perintah dari kepala DCKTR Kabupaten Cirebon untuk mencairkan. Namun, sampai dengan sekarang perintah itu tak kunjung datang,” ujar pria yang enggan disebutkan namanya ini. Berbagai upaya sudah ia lakukan agar Kepala DCKTR Kabupaten Cirebon, Ir H Hermawan MM melakukan pencairan dana yang seharusnya diterima PT Rhino Perkasa sebesar 20 persen dari nilai proyek sebagai uang muka. Tapi, sampai sekarang Hermawan sulit ditemui dengan berbagai alasan. “Tadi pagi (kemarin, red) saya sudah berusaha menghadap, tapi dia beralasan sedang rapat dengan inspektorat. Ditunggu sampai siang, malah tak kunjung datang. Saya minta ada itikad baiklah dari DCKTR Kabupaten Cirebon, karena ini menyangkut kredibelitas daerah dimata invenstor,” terangnya. Di depan para sub kontraktor, pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran PT Rhino Perkasa pun belum dibayar sama sekali. “Saya minta maaf, mudah-mudahan besok ada titik terang,” ucapnya. Ketika dihubungi untuk dimintai konfirmasi, Kepala DCKTR Kabupaten Cirebon Ir H Hermawan MM hanya menjawab melalui pesan singkat bahwa uang masih di tangan Provinsi Jawa Barat. “Masih tunggu money dari provinsi, terimakasih,” tulisnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: