Minat Baca Masyarakat Masih Rendah

Minat Baca Masyarakat Masih Rendah

Bapusipda Gelar Safari Gerakan Membaca INDRAMAYU - Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Jawa Barat menggelar Safari Gerakan Membaca di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu, Selasa (16/12). Kegiatan itu dibuka Asda III Setda Indramayu, Drs Didi Kusmulyadi MM, mewakili bupati. Kegiatan itu diikuti para pelajar dan mahasiswa Indramayu. Didi mengatakan, minat baca masyarakat memang masih rendah. Untuk itu ia sangat mengapresiasi kegiatan Safari Gerakan membaca tersebut. “Di era digital dimana tek­nologi informasi berkembang sangat pesat, sudah jarang anak-anak yang gemar mem­baca buku. Mereka lebih percaya kepada Mbah Google, padahal membaca buku itu juga masih sangat dibutuhkan,” ujar Didi. Sementara Kepala Bapusipda Jawa Barat, Hj Tati Iriani, yang diwakili Ida Ekawati mengatakan, Safari Gerakan Membaca diselenggarakan di delapan kabupaten dan kota. Indramayu meru­pakan wilayah keempat yang dijadikan lokasi Safari Gerakan Membaca. Ida berharap kegiatan itu mam­pu mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkanb Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat. Dikatakan Ida, perpustakaan harus bisa menjadi lokomotif pembangunan melalui budaya gemar membaca. Menurutnya, budaya itu harus terus dipupuk melalui pelayanan yang baik dari pemerintah melalui perpustakaan. Karena melalui budaya membaca akan melahirkan manusia yang cerdas dan mampu bersaing, kompeten serta profesional. “Untuk meningkatkan peran perpustakaan dalam budaya gemar membaca, kami juga sudah berupaya memberikan bantuan buku-buku bagi 3.789 perpustakaan desa, 26 perpustakaan kebupaten atau kota, dan berbagai bantuan lainnya,” ujar Ida. Kepala Kantor Arsip dan Per­pus­takaan Daerah Kabupaten Indramayu, Dra Hj Lily Ulyati MA mengatakan, melalui kegi­atan Safari Gerakan membaca diharapkan meningkatkan budaya baca masyarakat Indramayu. Dikatakannya, minat untuk membaca di kalangan pelajar memang masih rendah. Meskipun demikian terus mengalami pening­katan dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari angka kunjungan ke per­pustakaan yang cukup tinggi. “Dulu pengunjung per­pustakaan sangat sedikit. Se­karang dalam sehari rata-rata mencapai di atas 100 orang pengunjung,” ujar Lily. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: