Bupati Instruksikan Penanganan Dipercepat
Terkait Jalan Amblas di Desa Ciwaru KUNINGAN- Bupati Hj Utje Ch Suganda bersama Wabup H Acep Purnama meninjau lokasi jalan amblas di Blok Kaweni Dusun Kahuripan II RT 07 RW 06 Desa Ciwaru, Selasa (16/12). Utje sempat mengerenyitkan kening, karena badan jalan bisa amblas terseret longsoran tanah. Usai melihat parahnya kondisi jalan tersebut, tanpa basa-basi Utje mengambil tindakan gesit memanggil beberapa kepala dinas terkait. Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya H Lili Suherli, Kepala Dinas Bina Marga H Dadang Darmawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agus Mauludin, dan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP), H Amirudin datang ke lokasi. Utje pun berdiskusi singkat untuk penanganan cepat amblasnya jalan tersebut. Apalagi jalan tersebut merupakan jalan utama penghubung Kecamatan Ciwaru dengan Karangkancana. “Sebelum dilakukan pengurukan jalan amblas tersebut, harus dibuat dulu beronjong untuk menahan air dari aliran sungai yang berada di bawah jalan. Ini agar pondasi yang dibuat akan semakin kokoh untuk menahan air. Juga akan membuat jalan di atasnya bertahan lama,” ungkap Utje dalam instruksinya. Utje juga memerintahkan kepada Dinas Bina Marga untuk membuat drainase di sepanjang jalan tersebut. karena jika terjadi hujan luapan air dari area persawahan akan meluap ke jalan, sehingga memenuhi jalan. Wabup Acep mengakui, Kabupaten Kuningan memang merupakan salah satu daerah rawan bencana, terutama tanah longsor. Karena itu ia berpesan kepada seluruh warga Kuningan, terutama yang berada di daerah perbukitan, jika terjadi hujan harus waspada. “Jika terjadi curah hujan deras dan lama, sebaiknya warga di lereng mengungsi saja ke daerah aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pintanya. Seperti diketahui, Senin (15/12) sore sekitar pukul 15.00 WIB, warga dikejutkan dengan amblasnya jalan utama Kecamatan Ciwaru-Karangkancana sepanjang 20 meter akibat derasnya hujan dan aliran Sungai Cisanggarung di sekitar lokasi. Diduga kuat amblasnya jalan akibat tanah bawah jalan sering dihantam arus deras air sungai, sehingga menimbulkan rongga. Akhirnya jalan menjadi amblas. Meski tidak menelan korban, amblasnya jalan tersebut membuat jalan Desa Linggajaya dan Desa Sagaranten tidak bisa dilalui mobil. Bagi mereka yang menggunakan mobil harus memutar arah ke Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi. Sedangkan untuk roda dua masih bisa melintasi. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: