Gas Melon Tembus Rp25 Ribu

Gas Melon Tembus Rp25 Ribu

Harga di Tingkat Pengecer, Berdasarkan Jarak KUNINGAN - Kenaikan harga gas 3 kg sejak diberlakukan Senin (15/12) lalu, ternyata sampai di pengecer menjadi tidak terkendali. Semakin jauh jarak pengecer dengan pangkalan dan agen semakin mahal pula harga gas 3 kg. Seperti di Desa Gunung Manik, Kecamatan Ciniru, harga gas melon ini menembus Rp25 ribu. Mau tidak mau warga membelinya karena butuh. Di Desa Gunungaci, Kecamatan Subang, harga gas melojn menembus Rp22 ribu. Padahal harga HET di tingkat pangkalan sesuai kesepakatan para agen dengan Hiswana Migas hanya Rp16 ribu. Harga yang melambung ini semakin membuat warga kesulitan setlah sebelumnya BBM mengalami kenaikan. “Kalau di sini harganya Rp25 ribu. Penjual membanderol harga tersebut, karena banyak faktor. Mulai ongkos naik, hingga harga gas yang dinaikkan. Meski kemahalan, warga terpaksa membeli,” ucap Ahdali kepada Radar, kemarin (17/12). Menurut dia, sebelum ada kenaikan, harga jual gas melon di pengecer Rp18 ribu. Emon Rukmana warga Dusun Gunungaci, Kecamatan Subang menerangkan, harga di tempatnya mencapai Rp22 ribu. Sebelum mengalami kenaikan, harga gas melon Rp18 ribu. “Gas merupakan kebutuhan pokok, maka berapa pun harganya pasti dibeli. Meski kami di kampung saat ini sudah lama tidak menggunakan tungku,” ujar Emon. Menurutnya, ketika harga naik, warga yang berada di pelosok yang paling dirugikan. Sementara itu di Kecamatan Cidahu harga gas melon Rp18 ribu. Harga ini selisih Rp2.000 dengan di pangkalan. Konsumen sendiri tidak mempermaslahan, karena ada penambahan ongkos. “Bagi kami yang penting gas ada, jangan sampai langka. Karena kalau tidak ada, tentu menyulitkan,” ujar Badul Kholik, warga Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu. Seperti diketahui, harga gas melon naik sejak Senin (15/12) lalu. Dari agen ke pengkalan Rp14.600, sedangkan harga jual ke konsumen Rp16.000. Kenaikan harga ini sesuai dengan hasil rapat para pengusaha gas pada tanggal Kamis (11/12) di Kantor DPC Hiswana Migas Cirebon. Meski di lapangan sudah naik, namun Pemkab Kuningan menampik sudah meluncurkan harga baru. Menurut Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Trisman Supriatna mengaku harga belum naik. Sebab, harga baru akan di-launching pekan depan. “Masih harga lama karena belum ada keputusan. Terlebih perbup Majalengekan dan Cirebon belum diserahkan,” ujar dia. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: