Final IIC, Pembuktian Pemain Anyar

Final IIC, Pembuktian Pemain Anyar

BANDUNG - Atep Rizal menilai, puncak perhelatan Inter Island Cup (IIC) 2014 yang tertunda antara Persib Bandung versus Arema Cronous pada pertengahan Januari 2015 akan menjadi ajang pembuktian pemain anyar. Dengan dua di antaranya merupakan pemain asli Jawa Barat, Dedi Kusnandar dan Dias Angga Kusumah. Karena itu, Atep berharap kedua pemain tersebut bisa cepat beradaptasi dengan tim hingga dapat berpadu dalam pertandingan. Termasuk saat menyambut kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. \"Menurut saya, pertandingan IIC akan menjadi ujian bagi pemain baru. Soalnya, tujuan kita adalah menang. Melihat kemampuan juga baru akan dicoba di IIC, ya mudahan-mudahan pemain baru bisa lebih cepat beradatasi dengan karakter yang sudah kita miliki,\" harap Atep, kemarin (21/12). Meski timnya kampiun di ISL 2014, tapi pemain asal Cianjur itu menjamin bahwa Maung Bandung –julukan Persib- tak akan melempem di final IIC 2014 nanti. \"Ya, mudahan-mudahan semua pemain tetap memilki motivasi besar untuk menjuarai IIC. Saya yakin di final IIC nanti setelah juara di ISL, kita tidak berpuas diri, tapi kita punya motivasi untuk memenangkannya (IIC, red),\" bebernya. Apalagi, kata Atep, lawannya adalah Arema yang kerap memberikan perlawanan sengit. Praktis, dia memprediksi laga pemungkas IIC nanti akan berjalan sengit. \"Ketika melawan Arema, tensi pertandingan selalu tinggi,\" ucapnya. Pemilik nomor punggng 7 dalam skuad Djadjang Nurdjaman itu menilai, timnya berpeluang besar untuk mencuri kemenangan dari Singo Edan, julukan Arema. Sebab, mereka baru saja ditinggalkan oleh beberapa pilarnya seperti, Alberto Goncalves, Gustavo Lopez, dan Victor Igbonefo yang menjadi pondasi kuat di ISL 2014. \"Kekuatan mereka sedikit berkurang karena musim lalu lebih ke Gustavo (Lopez) juga Beto (Gonzalves). Setelah mereka keluar, saya pikir kekuatan mereka berkurang. Victor (Igbonevo) juga keluar. Ini kesempatan bagi kita karena mereka secara tim sedang mencari karakter,\" ungkapnya. Atep menegaskan, lebih memilih format sekali pertandingan di tempat netral untuk final IIC nanti. Itu untuk menghindari gangguan teknis dan non-teknis saat pertandingan. \"Kalau sekali, apalagi di tempat netral, akan lebih enak. Kalau home and away pasti ada tekanan saat bermain di sana,\" tuturnya. (yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: