Tiongkok Tak Superior

Tiongkok Tak Superior

JAKARTA - BWF Superseries Finals memasuki partai puncak. Kemarin (21/12) di Hamdan Sports Complex Dubai sampai berita ini selesai, dari empat kategori yang selesai tak ada dominasi satu negara pun. Tiongkok, Korsel, Taiwan, dan Jepang masing-masing memperoleh satu gelar. Korsel mendapat podium dari sektor ganda putra. Pasangan terkuat dunia Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong menaklukkan pasangan Tiongkok Chai Biao/Hong Wei 19-21, 21-19, 21-16. Kemudian di sektor ganda putri Misaki Matsutomo/Ayakan Takahashi menaklukkan ganda Tiongkok Tian Qing/Zhao Yunlei 21-17, 21-14. Gelar buat Tiongkok lahir dari Chen Long. Chen Long mengatasi tunggal Denmark Hans-Kristian Vittinghus 21-16, 21-10. Sedang Taiwan memenangi gelar lewat tunggal putri yakni Tai Tzu Ying. Tzu Ying menaklukkan Sung Ji-hyun 21-17, 21-12. Nah, tahun lalu hasil BWF Superseries Finals pun bukan menjadi dominasi Tiongkok. Pada 2013 lalu, Tiongkok hanya mendapat gelat dari tunggal putral yakni Li Xuerui. Indonesia yang punya dua wakil di final BWF Superseries Finals, yakni Hendra Setiawan/M Ahsan serta Tommy Sugiarto. Namun hanya Hendra/Ahsan yang juara. Tommy di partai puncak tunggal putra menyerah kepada Lee Chong Wei dengan skor 10-21, 12-21. Sekretaris Jenderal PP PBSI, Anton Subowo mengatakan, meratanya negara pemenang BWF Superseries Finals menandakan kompetisi menuju Olimpiade 2016 semakin menarik. Sebab di tunggal putri dan ganda putri, sejak edisi 2010-2012, pemain Tiongkok selalu mendominasi. \"Ini bisa dilihat sebagai satu diaspora bulu tangkis yang bagus. Tapi juga jangan lengah. Jangan-jangan ini adalah bagian dari strategi Tiongkok untuk melemahkan diri agar dipandang remeh menjelang Olimpiade. Namun begitu di Olimpiade, mereka menggila,\" tutur Anton. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: