SMAN 1 Gegesik Terancam Sanksi
Mendadak WO di Semifinal Melawan SMAN 1 Pabedilan CIREBON – GOR Ranggajati Sumber, Kabupaten Cirebon untuk pertamakalinya kisruh di event bola basket Bupati Cup. Kemarin (22/12), laga semifinal diwarnai aksi tidak sportif ofisial tim bola basket putri SMAN 1 Gegesik yang bertemu dengan SMAN 1 Pabedilan. Saat laga baru memasuki kuarter pertama, Gegesik memutuskan walk over (WO). Atas aksinya itu, Perbasi Kabupaten Cirebon mengancam SMAN 1 Gegesik dengan sanksi larangan bertanding di Bupati Cup tahun depan. Aksi WO SMAN 1 Gegesik diawali protes sang manajer, Suharto, atas keputusan wasit kepada salah satu pemain SMAN 1 Pabedilan yang melakukan pelanggaran. Wasit mengambil keputusan side ball atas pelanggaran itu. Namun, Suharto bersikeras bahwa Pabedilan harus dikenai hukuman free throw. Tidak terima dengan keputusan wasit, Suharto malah menginstruksikan para pemainnya untuk berhenti bermain lalu menggiring mereka keluar arena pertandingan. Setelah berunding, inspektur pertandingan dan wasit memutuskan laga tersebut dengan status WO kepada SMAN 1 Gegesik. Saat laga itu berakhir, kedudukan sementara 15-14 untuk Pabedilan. Karena Gegesik dinyatakan WO, maka skor tidak dihitung. Dengan demikian, tim bola basket putri SMAN 1 Pabedilan melenggang ke final dan akan menghadapi kandidat juara terkuat, yaitu SMAN 1 Palimanan. Perbasi tidak tinggal diam menanggapi aksi tidak sportif yang dilakukan manajer SMAN 1 Gegesik tersebut. Wakil Sekretaris Perbasi Kabupaten Cirebon, Edi Rosadi mengatakan, pihaknya akan segera mengadakan pertemuan untuk membahas sanksi tegas yang akan diberikan kepada SMAN 1 Gegesik. “Itu jelas-jelas sudah melanggar law of the games. Kami akan beri sanksi tegas. Bisa saja, SMAN 1 Gegesik tidak kami ikutsertakan di Bupati Cup tahun depan. Tapi, keputusan itu akan kami bahas dulu, besok (hari ini, red),” papar Eros, sapaan Edi Rosadi. Sementara itu, ofisial SMAN 1 Gegesik tidak memberikan pernyataan resmi soal aksi WO-nya itu. Suharto langsung membawa timnya keluar dari venue. Sementara sang pelatih, Dulkalim, bungkam saat dikonfirmasi. Di sisi lain, tim bola basket putra SMAN 1 Palimanan berhasil mengalahkan SMAN 1 Beber dengan skor 47-24. SMKN 1 Jamblang mengalahkan SMAN 1 Pabedilan dengan 44-33. Dengan demikian, SMAN 1 Palimanan akan berjumpa SMKN 1 Jamblang di laga final kelompok putra. SMAN 1 Palimanan berpeluang mengawinkan gelar karena tim bola basket putri juga lolos ke final setelah mengalahkan SMAN 1 Lemahabang 48-24. “Tim kami diperkuat pemain-pemain terbaik. Beberapa pemain adalah eks kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Makanya, saya optimistis bisa kawinkan gelar juara pertama,” tutur pelatih SMAN 1 Palimanan, Slamet Raharjo. Kesempatan mengawinkan gelar juga didapat SMPN 2 Arjawinangun. Tim bola basket putra dan putri SMPN 2 Arjawinangun tanpa kesulitan melaju ke final. Di final, tim putra SMPN 2 Arjawinangun akan menghadapi SMPN 1 Gegesik. Sedangkan tim putri akan meladeni perlawanan SMPN 1 Ciledug. Partai final, baik kategori SMA maupun SMP, akan digelar di GOR Ranggajati, Rabu (24/12). (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: