Juara Ketiga usai WO
CIREBON – Aksiwalkout (WO) yang dilakukan tim bola basket putri SMAN 1 Gegesik di Bupati Cup IX/2014 rupanya hanya isapan jempol belaka. Tim besutan Dulkalim tersebut comeback di GOR Ranggajati Sumber, Kabupaten Cirebon. Bukan untuk memprotes panitia, melainkan bertanding di perebutan juara ketiga. Maklum, SMAN 1 Gegesik otomatis tersingkir sebagai finalis karena kalah WO atas SMAN 1 Pabedilan, Senin (22/12) lalu. Dalam perebutan gelar juara ketiga tersebut, Gegesik melawan SMAN 1 Lemahabang, kemarin (23/12). Dengan kesungguhan berlaga di Bupati Cup, SMAN 1 Gegesik berhasil keluar dari tekanan dan mengakhiri laga dengan kemenangan telak 35-11. Kemenangan itu membawa mereka untuk kedua kalinya menjadi juara ketiga Bupati Cup kategori SMA putri setelah tahun lalu mencapai prestasi serupa di perhelatan yang sama. “Kami akui, kami tertekan ketika WO di semifinal. Dan imbasnya, mental pemain ikut terpengaruh,” ujar Dulkalim. Dia menceritakan, saat WO di semifinal, para pemain sebetulnya masih ingin melanjutkan pertandingan. Sayang, ofisial tim menghendaki hal lain. Dulkalim sendiri tidak dapat menutupi kekecewaannya saat itu. Menurut dia, timnya masih memiliki peluang untuk memenangkan laga semifinal tersebut jika tidak meninggalkan lapangan. “Pemain sudah berjuang maksimal. Kita bersyukur bisa mempertahankan prestasi dengan meraih juara ketiga,” ujarnya sedikit menghibur. Disinggung mengenai ancaman sanksi akibat aksi WO di semifinal, Dulkalim mengaku pasrah dan menyerahkan keputusan kepada sidang Komisi Disiplin Perbasi Kabupaten Cirebon. “Soal sanksi itu, saya tidak bisa berkomentar. Keputusannya saya serahkan ke perbasi,” ucapnya. Sebelumya, perbasi mengancam akan memberikan sanksi kepada SMAN 1 Gegesik. Namun, sidang Komdis tampaknya baru akan digelar usai laga final, hari ini (24/12). Kabinpres Perbasi Kabupaten Cirebon, Imam Gartina mengatakan, sesuai rools of the games, SMAN 1 Gegesik bisa dikenakan sanksi administratif dan larangan mengikuti kompeisi. “Bisa dikenai sanksi administratif maksimal Rp7,5 juta dan larangan mengikuti kompetisi bola basket di Kabupaten Cirebon selama satu tahun. Tapi, keputusan itu belum final, menunggu sidang Komdis,” terangnya. Di sisi lain, tim putra SMAN 1 Pabedilan meraih trofi juara ketiga setelah menaklukkan SMAN 1 Beber dengan skor tipis 31-33. Pelatih SMAN 1 Pabedilan, Dedi Muhamad Iftah mengatakan, timnya tengah dinaungi keberuntungan. Sebab, untuk tampil di Bupati Cup kali ini, timnya terbilang minim persiapan. “Sejauh ini kita berhasil karena anak-anak masih memiliki semangat dan mental juara. Selain itu, faktor taktik dan strategi sangat menentukan,” ujarnya. SMAN 1 Pabedilan memang bukan tim sembarangan. Mereka memiliki reputasi cukup baik di ajang Bupati Cup. Tim WTC tersebut sempat merajai Bupati Cup. Di kelompok putri, mereka pernah meraih juara pertama empat kali berturut-turut pada Bupati Cup satu hingga keempat. Tahun ini, tim putri SMAN 1 Pabedilan kembali melaju ke final. Mereka akan berhadapan dengan seteru abadinya, SMAN 1 Palimanan, hari ini. “Walau persiapan minim, kami tetap optimistis bisa mengalahkan Palimanan. Kami akui mereka punya pemain bagus, tapi kami sudah mengantisipasinya,” kata Dedi. Palimanan bukan lawan mudah bagi Pabedilan. Tim besutan Slamet Raharjo itu diperkuat 10 pemain eks kualifikasi Porda Jabar XII/2014. Keduanya sudah dua kali bersua di final Bupati Cup, tahun 2012 dan 2013. Rekor mereka pun seimbang. Pada tahun 2012, Pabedilan keluar sebagai pemenang. Sedangkan Palimanan membalas pada final Bupati Cup 2013. “Laga final besok merupakan pertemuan ketiga bagi kami di final Bupati Cup. Kami akan tampil habis-habisan untuk mengalahkan Palimanan,” cetus Dedi. Sementara itu, di kelompok SMP, tim bola basket putra SMPN 1 Sumber keluar sebagai juara ketiga usai mengalahkan SMPN 1 Pabedilan 31-22. Sedangkan tim putri SMPN 1 Pabedilan menjadi juara ketiga setelah menaklukkan SMPN 2 Sumber. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: