BI Siapkan Uang Tunai Rp2,3 triliun

BI Siapkan Uang Tunai Rp2,3 triliun

Untuk Libur Natal dan Tahun Baru CIREBON - Menghadapi libur Natal dan tahun baru, KPW Bank Indonesia (BI) Cirebon menyiapkan uang tunai Rp2,3 triliun. Ini dilakukan sebagai agenda ditiap perayaan besar dimana kebutuhan uang tunai meningkat, terlebih momen ini jatuh saat akhir pekan. \"Nilai itu persiapan dari kami (BI,red) tetapi kebutuhan mungkin tidak sampai segitu. Antisipasi karena termasuk libur panjang dan per hari Rabu (24/12) jadi puncak perbankan menarik uang sebagai persediaan uang sebelum libur,\" ujar Deputi Bidang Manajerial Internal KPW BI Cirebon Aryo Setyoso. Pada Radar Cirebon Aryo mengungkapkan, sebenarnya perbankan secara bertahap sudah mulai menyiapkan uang untuk keperluan nasabah selama libur Natal hingga tahun baru, terutama stok untuk mesin ATM. Namun H-1 Natal penarikan perbankan cukup besar hingga Rp200 miliar. BI pun baru kembali melakukan tugas 29 Desember 2014 jadi, masyarakat tak perlu kuatir kekurangan uang tunai dimasa liburan. \"29 Desember 2014 nanti kemungkinan perbankan masih melakukan penarikan, karena baru memulai layanan. Setelah itu akan kembali normal dan mulai menyiapkan untuk momen Imlek walaupun tidak terlalu besar jumlahnya,\" ungkapnya, kemarin. Untuk Natal dan tahun baru, katanya, memang tak sebesar persiapan untuk Lebaran. Porsinya hanya sepertiga dari persiapan Lebaran. Momen Natal kebutuhan uang cenderung untuk berbelanja (konsumtif) sedangkan, Lebaran ada tradisi penukaran uang baru selain belanja sehingga persediaan uang turut meningkat. “Dari Rp2,3 triliun yang disiapkan BI menyertakan semua pecahan lengkap dari pecahan terkecil Rp20 ribu hingga terbesar Rp100 ribu. Jumlah ini diprediksi bisa memenuhi kebutuhan uang tunai selama libur Natal termasuk untuk pendatang luar kota di Cirebon,” kata dia. Aryo menerangkan, tingginya perputaran uang biasanya dibarengi dengan peluang peredaran uang palsu. Untuk itu BI mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan jeli mengenali keaslian uang agar tidak dirugikan saat transaksi. Metode Dilihat Diraba Diterawang (3D) meski terdengar klasik namun, menjadi dasar mengetahui keaslian uang dan paling mudah dilakukan. \"Tidak ada salahnya selalu mempraktekkan metode 3D karena, secara kasat mata antara uang asli dan palsu sulit dibedakan. Waspada jadi cara ampuh untuk menghindari peredaran uang palsu,\" harapnya. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: