Presiden Larang PLN Naikkan Tarif Listrik

Presiden Larang PLN Naikkan Tarif Listrik

Februari, Harga BBM Turun Lagi JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan tak akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) hingga tiga bulan mendatang. Keputusan tersebut sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunda kenaikan TDL. Pasalnya, masyarakat cukup cukup terbebani dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. “Untuk sementara belum naik dulu dalam tiga bulan ke depan. Ada instruksi dari Presiden untuk tahan dulu, karena masyarakat sudah dibebani naik BBM,” ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir saat ditemui di Gedung BPK, Jakarta, Kamis (8/1). Di samping itu, penundaan TDL ini juga disebabkan karena menurunnya harga minyak dunia. “Malah, tarif masyarakat tidak kita naikkan dan tarif industri akan kita turunkan,” imbuhnya. Menindaklanjuti hal tersebut, perseroan akan segera menginfor­masikan penundaan kenaikan TDL kepada Menteri ESDM Sudirman Said. “Kita akan informasikan ke Menteri ESDM. Kita juga akan lakukan efisiensi ke dalam (PLN),” kata mantan Dirut BRI ini. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan pemerintah bakal menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bulan depan (Februari,red). Kepastian itu dikatakan Sofyan setelah memperkirakan harga minyak dunia akan stabil dan tidak naik. Hanya saja untuk saat ini Sofyan belum bisa memastikan berapa kisaran penurunan harga BBM turun. “Insya Allah bulan depan (Februari 2015), sejauh ini kalau (harga) minyak dunia nggak naik. Berapanya, ya harus diitung, diitung aja belum. Tunggu aja nanti, (BBM) sangat tergantung pada harga rupiah dan harga minyak dunia,” ujar Sofyan di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (8/1). Pria asal Aceh ini lantas membeberkan perhitungan harga BBM, di mana akan berpatokan pada MOPS (Mean of Plats Singapore) atau harga produk jadi BBM di Singapura. “Nanti perhitungannya adalah penentuan harga rata-rata MOPS tanggal 24-25 bulan sebelumnya sampai 24 bulan berjalan, kemudian rata-rata dolar, ditambah biaya dan lain-lainnya,” ungkap Sofyan. Mengenai ketersediaan BBM di seluruh Indonesia, ia menyerahkan sepenuhnya hal tersebut pada PT Pertamina. Ia lantas mengatakan, naik turunnya harga BBM ini agar masyarakat terbiasa dengan harga keekonomian. “Itu kewajiban Pertamina untuk menjamin (ketersediaan) minyak di seluruh Indonesia, maka ditentukan harga. Pokoknya naik turun supaya masyarakat terbiasa dengan harga keekonomian,” sebutnya. (chi/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: