Sepakat Pakai Konten Lokal

Sepakat Pakai Konten Lokal

Megaproyek Pembangkit 35 Ribu Megawatt Butuh Dana Rp1.000 Triliun JAKARTA - Megaproyek pemerintah untuk mewujudkan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (mw) dipastikan tidak melupakan konten lokal. Dari rapat di Kantor Kemenko Kemaritiman kemarin (8/1), ada kewajiban bahwa proyek tersebut menggunakan komponen dalam negeri. Rapat dihadiri Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago serta perwakilan PT PLN, Kemenkeu, dan BPPT. Hasil rapat menyepakati kemampuan dalam negeri untuk megaproyek tersebut. Utamanya dari sisi manufaktur dan engineering procurement service (EPC). “Industri nasional akan ikut didorong semaksimal mungkin untuk berpartisipasi,” ujar Indroyono setelah rapat. Dengan demikian, megaproyek tersebut akan menggunakan boiler, turbin, dan trafo yang teknologinya sudah dikuasai produsen lokal. Saleh pun menegaskan kesanggupan pelaku industri lokal untuk mengerjakan sekaligus memasok sejumlah komponen kelistrikan. Tinggal memberikan tambahan insentif dan dukungan untuk realisasi kandungan komponen lokal itu. “Untuk pembangkit yang berkapasitas di bawah 35 mw, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 60-70 persen. Sedangkan yang lebih besar dari 100 mw seperti panel, kabel, dan lain lain, dalam negeri bisa 30 persen,” jelasnya. Meski berkomitmen memperbanyak konten lokal, tidak berarti mereka sembarangan memilih industri pendukung. Sofyan Djalil menegaskan, ada proses seleksi yang tepat. Yang paling siap akan didorong supaya kebijakan yang diambil bisa membantu memaksimalkan kerja perusahaan. Bambang Brodjonegoro menambahkan, ada insentif fiskal yang diberikan seperti tax holiday untuk turbin dan generator. Selain itu, bea masuk akan ditanggung oleh pemerintah. Namun, ada syarat tertentu bagi pihak yang ingin mendapatkan insentif tersebut. “Harus mengikuti aturan. Misalnya, minimal investasi Rp1 triliun,” urainya. Direktur PT PLN Murtaqi Syamsuddin menyampaikan, proyek pembangkit 35 ribu mw tidak murah. Untuk merealisasikan proyek itu selama lima tahun ke depan, dibutuhkan dana sampai Rp1.000 triliun. Tahun ini PLN, tutur dia, akan mengeluarkan Rp50 triliun untuk pembangunan berbagai proyek kelistrikan. Mulai pembangkit listrik, jaringan transmisi, sampai jaringan distribusi listrik. “Belanja modal kami sekitar Rp50 triliun. Sedangkan untuk mewujudkan 13 ribu mw tambahan pembangkit listrik milik PLN, kami harus memutar otak untuk menambah kemampuan dari sisi pendanaan,” terangnya. Dalam rencana pembangunan pembangkit listrik itu, PLN akan memproduksi 10 ribu mw. Sisanya digarap perusahaan swasta atau independent power producer (IPP). “Ditambah 3 ribu mw yang sudah jalan di luar proyek 35 ribu mw. Jadi, total PLN akan membangun 13 ribu mw,” jawabnya. (dim/c11/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: