Komputer Bantuan DAK Raib
KUNINGAN - Setelah vakum cukum lama, aksi pembobolan spesialis komputer di sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa SMPN 1 Cigugur yang berlokasi di Desa Gunungkeling, Kecamatan Cigugur. Dari sekolah ini, kawanan maling berhasil menggondol belasan komputer yang baru dipasang beberapa hari sebelumnya oleh para teknisi. Komputer yang raib tersebut merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun 2014. Selain monitor komputer yang berbentuk LD, para pencuri juga menggasak keyboard, headset, dan CPU yang berukuran mini. Kerugian dalam kejadian ini masih dihitung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Petugas kepolisian dari Polsek Cigugur dan Polres Kuningan yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Disamping memeriksa sidik jari, penyidik juga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Antara lain penjaga sekolah, guru yang kali pertama melihat komputer raib, dan pengelola sekolah lainnya. Dari hasil investigasi petugas, diduga para pelaku yang jumlahnya lebih dari satu orang masuk ke dalam ruang kelas yang disulap menjadi laboratorium komputer itu melalui jendela setelah sebelumnya mematahkan teralis. Uniknya, teralis yang dijebol pelaku adalah sambungan sehingga mudah dipatahkan. Kepala SMPN 1 Cigugur, Drs Cucu Rojikin MPd dan Wakasek Bidang Sarana, Drs Mulyadi mengaku terkejut begitu mendapat laporan komputer bantuan DAK 2014 yang baru diterima sekolahnya beberapa hari lalu sudah raib dari ruangan kelas. Padahal saat upacara bendera, Senin pagi (12/1), dirinya mengumumkan jika para siswa sudah bisa menggunakan komputer yang disimpan di ruang kelas. Malahan saat diumumkan, para siswa menyambut gembira. Cucu baru tahu jika belasan komputer itu sudah hilang dari ruang kelas ketika seorang guru, Anggi, memberitahukannya. “Kami tidak menduga jika komputer bantuan yang baru kami terima dan dipasang beberapa hari lalu itu sudah tidak ada di tempatnya. Yang pertama kali memberitahu adalah Anggi, guru TIK. Usai upacara bendera, Anggi berniat menghidupkan komputer di ruang kelas. Ketika pintu ruang kelas terbuka, ternyata sebanyak 19 komputer yang disimpan di atas meja sudah raib. Setelah dicek, yang hilang bukan hanya monitornya saja melainkan CPU, keyboard dan headset. Keyboard ada 10 yang lenyap, dan beberapa headset. Kami tidak mengira jika komputer akan hilang dibawa kabur maling,” sesal Cucu, kecewa. Cucu sendiri tidak bisa memperkirakan kapan terjadinya peristiwa pencurian di sekolahnya. Sebab, ruangan tersebut tidak dibuka sejak malam Sabtu, Minggu dan malam Senin, serta baru dibuka Senin pagi. “Selasa malam jaringan kabel baru dipasang teknisi, dan rampung hari Jumat. Ini kabel dan lakbannya juga baru semua. Jadi, kami tidak tahu persis kapan kawanan pencuri itu masuk ke dalam ruangan dan membawa kabur komputer. Apalagi di sekolah kami belum memasang CCTV,” ungkap Cucu. Sedangkan Wakasek Bidang Kesiswaan, Drs Mulyadi menambahkan, kejadian pembobolan komputer di sekolahnya ini adalah kali kedua. Tahun 2008 silam, sekitar 28 komputer bantuan pemerintah yang diterima sekolahnya juga disikat maling. “Komputer itu baru dipakai satu kali kalau tidak salah, kemudian semuanya hilang disikat maling. Kalau yang dulu kan masih sempat dipakai, yang sekarang ini sama sekali belum dipakai. Lha wong jaringan kabelnya saja baru rampung dipasang Jumat kemarin. Memang ruangan yang digunakan untuk memasang komputer ini bukan laboratorium yang disiapkan melainkan ruang kelas belajar siswa,” ujarnya. Bagi kepolisian sendiri, peristiwa pembobolan komputer di SMPN 1 Cigugur menambahkan daftar kasus yang belum terungkap. Misalnya, pembobolan di ruang tata usaha FKIP Uniku beberapa bulan lalu hingga sekarang pelakunya belum terungkap. Dalam kejadian ini, para begundal membawa kabur ratusan juta rupiah uang gaji karyawan dan dosen. “Untuk yang pembobolan di Uniku, pelakunya sudah teridentifikasi dari CCTV yang ada di kampus. Kami sudah menyebar wajah sketsa pelakunya,” jawab PS Kasat Reskrim, Iptu Herrie Pramono dalam sebuah kesempatan. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: