Tewas, Jaja Ditemukan Terjepit

Tewas, Jaja Ditemukan Terjepit

KUNINGAN - Setelah tim SAR diterjunkan ke dasar sungai, akhirnya Jaja Wijaya (43), warga Dusun Sukamaju RT 06/10, Desa/Kecamatan Ciwaru yang tenggelam di Sungai Leuwi Hiuem ditemukan, pukul 10.25. Sesuai prediksi, Jaja sudah tak bernyawa. Tubuhnya ditemukan terjepit di lubang dasar sungai yang memang terdapat pusaran air. Tim SAR sendiri datang sejak pukul 08.00 dan langsung melakukan diskusi mengenai awal mula kejadian. Karena korban bukan terbawa arus, maka pencarian dipusatkan di tempat hilangnya Jaja. Benar saja, tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterjunkan berjumlah sembilan orang itu berhasil menemukan Jaja. Karena tenggelam selama 24 jam lebih, jenazah korban sudah membiru. Tanpa menunggu lama, jenazah pria malang ini langsung dievakuasi ke rumah duka. Pihak keluarga sendiri langsung memakamkan korban kemarin. Di tubuh korban, bagian kepala terdapat luka diduga benturan benda tumpul ketika korban terpeleset. “Alhamdulillah sudah ditemukan. Warga di sini tak penasan lagi,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin SE kepada Radar, kemarin (15/1). Terpisah, Camat Ciwaru, Mu­ha­mad Solihin MSi berterima­kasih kepada tim SAR dan BPBD yang berhasil menemukan korban. Sebelumnya, warga sudah berupaya mencari jasad korban dan menerjunkan penyelam amatir namun tidak kunjung ditemukan. Solihin mengatakan, istri korban, Idah, baru datang Kamis dini hari dari Jakarta. Kontan saja ketika diberita kabar mengenai kejadian yang menimpa suaminya, Idah langsung shock. “Kami ikut berduka cita terhadap kematin Jaja. Semoga korban diterima di sisa Allah dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan,” ucap pejabat jebolan STPDN itu. Pihak kecamatan berencana memberikan santunan kepada korban. Bahkan, pihak BPBD pun akan memberikan hal yang sama. Atas kejadian ini, lanjut dia, diharapkan warga lebih waspada ketika beraktifitas di sungai. Selain bisa terpeleset, ketika musim hujan seperti sekarang ini bisa terbawa arus. “Saya berharap ini jadi pelajaran bagi semuanya warga. Kami pun tidak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan warga di sini,” ucapnya. Sementara itu, kejadian tenggelam dan hanyutnya warga di Kecamatan Ciwaru sudah tiga kali yakni pada tahun 2012, 2013 dan 2015. Untuk yang kejadian 2013 adalah terbawa arus karena sungai deras akibat hujan turun. Sedangkan yang dua kejadian karena tenggelam. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: