Stok BBM Premium Mendadak Kosong
MAJALENGKA - Para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nampaknya tidak ingin merugi setelah dikeluarkannya keputusan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). Stok premium di sejumlah SPBU mendadak kosong selama dua hari terakhir Sabtu-Minggu (17-18/1). Diduga stok premium yang telah habis di SPBU, tidak minta dikirim lagi oleh pengelolanya. Karena jika sampai Senin (19/1) jam 00.00 masih tersisa, mereka merugi karena mesti menjual dengan harga yang lebih rendah. Seperti diketahui, mulai hari ini harga BBM untuk jenis premium menjadi Rp6.600 dari sebelumnya Rp7.600. Harga BBM jenis solar menjadi Rp6.400 dari sebelumnya Rp7.250. Sementara harga pertamax 92 direncanakan menjadi Rp8.000 dari sebelumnya Rp8.800. Kondisi tersebut dinilai sangat menyusahkan para konsumen. Para pengendara yang masih beraktivitas di hari Sabtu merasakan dampaknya. Karena saat hendak mengisi premium di SPBU, stoknya kosong dan mereka terpaksa mengisi pertamax. Anan, salah seorang warga Sindangwangi mengeluhkan kondisi itu. Dia hampir saja kehabisan bensin sepeda motornya, karena saat mengisi di SPBU langganannya stok premium habis. Sialnya lagi, SPBU tersebut tidak menyediakan pompa pertamax. Dia mesti berspekulasi memajukan kembali laju sepeda motornya beberapa kilometer hingga ke arah SPBU berikutnya yang menyediakan pompa pertamax. Beruntung, sepeda motornya tidak keburu mogok dan masih bisa menempuh perjalanan ke SPBU berikutnya. “Waktu saya mau ngisi bensin (premium) di SPBU langganan stoknya habis. Mau ngisi pertamax di situ nggak sedia. Terpaksa saya harus ke SPBU lain yang punya pompa pertamax. Untuk motornya nggak mogok di jalan dan masih bisa sampai ke SPBU berikutnya,” sebutnya. Lain halnya lagi yang dialami Beben yang mengaku kesal karena setiap kali datang ke SPBU langsung disambut petugasnya dengan mengatakan stok premium kosong, dan menyarankan untuk beralih ke pertamax yang masih ada stoknya. Menurutnya, kondisi ini berbanding terbalik ketika ada rencana tentang kenaikan harga BBM, yang biasanya warga ikut mengantre di setiap SPBU untuk mendapatkan harga yang murah sebelum diumumkannya kenaikan harga BBM. Sementara itu, Nani, salah seorang petugas SPBU berujar jika untuk premium stoknya belum dikirim. Mengenai alasannya dia mengaku tidak tahu karena urusan menejemen. Dia hanya bertugas mengoperasikan pompa bensin di SPBU tempatnya bekerja. Kondisi serupa informasinya juga terjadi di wilayah Jatitujuh, Kertajati, dan Kadipaten. Waksana, salah seorang warga Jatitujuh mengaku jika SPBU yang didatangi warga di sekitar kediamanya rata-rata stok premiumnya habis. Sehingga sebagian menggunakan pertamax, sebagian lainnya memilih beli ke pengecer. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: