Liga Arab Cabut Keanggotaan Syria

Liga Arab Cabut Keanggotaan Syria

DAMASKUS- Pil pahit harus ditelan pemerintah Syria akibat sikap represifnya menghadapi demonstran pro reformasi selama ini. Dalam sebuah voting yang seru, Liga Arab akhirnya mencabut keanggotaan Syria, Sabtu (12/11). Sebanyak 22 anggota blok negara-negara Arab bertemu di Beirut untuk merespons kekerasan yang terus memakan korban di Syria. PBB mencatat 3.500 tewas sejak pecahnya demonstrasi anti pemerintah sembilan bulan lalu. Delapan belas dari 22 anggota Liga Arab, yang kini dipimpi Qatar, sepakat mencabut untuk sementara keanggota Syria. Namun Syria, Lebanon, dan Yaman menolak. Sedangkan Irak abstain. Tidak hanya itu, Liga Arab meminta seluruh anggota untuk menarik duta besarnya dari Damaskus. Selain menjatuhkan sanksi berat, Liga Arab juga meminta bantuan kepada PBB untuk mendesak pemerintah Syria menghentikan penggunaan kekerasan dalam menghadapi demonstran. Seperti dilansir AP, Liga Arab juga akan mengundang pemimpin oposisi Syria dalam pertemuan lanjutan yang akan berlangsung di Rabat, Rabu (16/11). Dalam pertemuan tersebut akan disusun sebuah visi bersama tentang transisi kekuasaan. Keputusan tegas tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Arab telah menyusun rencana pasca lengsernya pemerintah Presiden Bashir al Assad. Syria yang selama ini mengklaim sebagai benteng nasionalisme Arab, harus menanggung malu akibat keputusan tersebut. Setelah mendengar hasil pemungutan suara, Sabtu (12/11) ribuan massa pro pemerintah menyerang kedutaan besar Arab Saudi dan Qatar. Konsulat Turki dan Prancis juga diserang. Arab Saudi menuduh pemerintah Syria gagal mengambil langkah-langkah terburuk untuk menghentikan penyerangan terhadap kantor kedutaan mereka. “Pemerintah Saudi mengecam keras insiden perusakan tersebut dan meminta pemerintah Syria bertanggung jawab untuk memberikan keamanan dan perlindungan kepada semua keperintah Saudi di Syria,” tulis pernyataan resmi kementerian luar negeri Arab Saudi. Otoritas Syria berkilah kejadian itu merupakan reaksi spontan rakyatnya yang kecewa dengan keputusan tersebut. Pemerintah menuduh keputusan Liga Arab melanggar piagam yang disepakati bersama negara anggotanya dan keputusan itu hanya untuk memenuhi agenda negara-negara Barat dan Amerika Serikat. (cak/mik/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: